Mohon tunggu...
Han
Han Mohon Tunggu... Penulis

Coffee addict.

Selanjutnya

Tutup

Love

6 Resep Anti Insecure Ala Dalai Lama

24 April 2025   13:42 Diperbarui: 24 April 2025   13:42 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi orang insecure. (Sumber: unsplash.com/Dmitry Schemelev)

Jumlah orang-orang yang terinfeksi insekyuritas pada hari-hari ini mencapai kurva puncaknya. Sepertinya semua orang mengalaminya tak peduli tua atau muda, pengangguran atau sudah bekerja. Mungkin saja presiden juga mengalaminya. Pada kenyataannya ditilik dari perspektif psikologi, insyekur dapat menjangkiti siapa saja.

Yang Mulia Dalai Lama barangkali merupakan salah satu sosok yang paling tepat dijadikan contoh tentang bagaimana memanfaatkan kehidupan semaksimal mungkin dengan meminimalkan insekyuritas. Beliau yang merupakan pemimpin tertinggi Tibet dalam agama dan politik, telah menulis sekitar 110 buku yang di antaranya berisi bantuan bagi siapa untuk meraih kedamaian hidup. Dalam beberapa karyanya, beliau membahas bagaimana agar seseorang dapat meraih kebahagiaan sejati yang bebas dari rasa tidak aman.

Dari kuil pengasingannya di Dharamsala, India, Dalai Lama telah menciptakan resep anti insekyur untuk siapa saja yang masih dihantui perasaan terkutuk tersebut.

Dalam buku Bijak ala Dalai Lama karya Diyan Yulianto, dijelaskan secara lengkap resep tersebut, di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Meneguk secangkir perenungan

Dalam bahasa lain, muhasabah diri, atau bisa juga disamakan dengan meditasi. Dalam proses ini, kita belajar merasakan ketenangan, mencoba melihat lebih dekat ke dalam diri sendiri, mendengarkan suara hati, yang mana hal tersebut berguna untuk mengenali siapa diri ini dan untuk apa ia lahir. Dengan begitu, kita akan memikirkan manfaat apa saja yang bisa kita hasilkan untuk kehidupan alih-alih merutukinya.

Latihan ini juga akan memandu kita tidak terburu-buru membuat penilaian berdasarkan satu sisi saja. Misalnya, manakala kita mengalami sebuah ketidakberhasilan, kita bisa membelokkan pikiran untuk hanya memandang kegagalan tersebut, menjadi pandangan bahwa kegagalan adalah media belajar untuk memperbaiki diri.

2. Mengolah syukur tanpa kendur

Kehidupan merupakan anugerah paling langka bagi manusia, maka mensyukuri setiap detiknya adalah pilihan paling bijak. Caranya ialah dengan memanfaatkan waktu secara optimal untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat, baik bagi diri sendiri maupun lingkungan. Tentunya, stuck dalam insekyuritas bukanlah hal yang bermanfaat, bukan?

"Jadi, mari kita menggunakan waktu kita sebaik mungkin. Saya meyakini bahwa beginilah cara terbaik memanfaatkan waktu: jika engkau bisa, berbuat baiklah kepada orang lain, kepada makhluk hidup lain. tapi jika tidak bisa, setidaknya janganlah engkau menyakiti mereka," kata beliau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun