Sebelum Fajar Menyingsing. Aku pasti lelap dalam tidur. Aku terjaga dalam gelap. Bunga mimpi menemaniku. Aku pasti tak sadar. Jika aku sadar aku tidak tidur. Benarkan sebelum fajar menyingsing? Jam weker berbunyi. Dia menyadarkanku. Aku bangun dengan semangat baru. Syukurku untukmu wahai fajar.
Setelah bersyukur kubuka jendela. Ada cahaya bersinar. Dunia menyambutnya. Indah dan damai di hati. Dia memberi terang untukku melukis hidup hari ini. Aku bersinar bersama mentari. Kujalani hari ini tanpa beban. Kutiru gaya mentari. Ada saat dia bersinar terang. Mendung datang dia tak kelihatan. Bukan hilang hanya terhalang. Aku belajar darinya ada saat harus tertawa menatap kebahagiaan. Ada waktu untuk menangis menyesali kegagalan.
Semakin jauh aku berlangkah matahari semakin menunduk. Dia akan masuk ke peraduannya. Sinarnya tak lagi panas. Di senja dia redup, hilang dan gelap.
Aku kembali berkisah dalam gelap. Di sana juga ada ruang yang indah. Gelap membantu aku masuk ke dalam diri. Melihat, mencerna dan merefleksikan hidupku sehari. Aku dituntunnya masuk ke pangkuan bintang malam. Bersama bulan dia sandarkan badanku. Aku kembali menuju mimpi yang sempat terputus.
Yogyakarta, 23 Januari 2019 - Â Â