Aku Menantimu di Solo
(Atanshoo)
Di langit biru Solo yang tenang, Â
Aku berdiri, menatap waktu berlalu. Â
Menunggu kedatanganmu, sayang, Â
Di kota ini, tempat cinta kita berlabuh.
Di sini, di tembok Keraton yang tua, Â
Menyimpan cerita tentang asmara, Â
Aku menanti, dengan harapan yang menggebu, Â
Mengenang senyummu, lembut dan tulus.
Stasiun Solo Balapan, saksi bisu pertemuan, Â
Hatiku berdebar di setiap detik penantian, Â
Menunggu kereta membawamu pulang, Â
Menuju pelukan yang telah lama dinantikan.
Sudut kota, penuh dengan kenangan, Â
Bakso dan sate, cerita rasa yang tak terlupakan, Â
Saat bersamamu, segalanya begitu indah, Â
Solo, kota ini, menyimpan tawa kita.
Di sini aku berdiri, sendiri namun penuh harapan, Â
Menanti hari dimana jarak tak lagi menjadi penghalang, Â
Solo, kota kecil penuh kisah dan kehangatan, Â
Menjadi saksi, aku menunggumu, kekasih di hati.
Taman-taman yang indah, lampu-lampu yang berkelap-kelip, Â
Menyambut malam dengan harapan dan doa, Â
Semoga waktu cepat berlalu, Â
Membawamu kembali, ke dalam pelukanku di Solo.
Aku di sini, di kota yang sederhana, Â
Menunggu cerita kita, untuk terus berlanjut, Â
Di Solo, tempat di mana cinta kita tumbuh, Â
Aku menunggumu, kekasih, dalam setiap hembusan rindu.