Kedua, jemaat diajak berpegang pada jaminan janji kekuatan dari Tuhan, sebab dalam kelemahan manusialah kuasa Allah nyata. Melalui firman ini, jemaat dikuatkan untuk melihat penderitaan dalam terang kemuliaan yang kekal.
Kesimpulannya, Pak Oberlin mengingatkan beberapa hal penting: untuk tetap bersyukur atas kasih dan penyertaan Tuhan; saling menghibur dan menguatkan, sebagai satu tubuh Kristus; dan berpengharapan teguh akan janji kehidupan kekal.
Ibadah diakhiri dengan doa penutup oleh Pengkotbah. Kasih Tuhan nyata melalui kebersamaan jemaat yang saling menopang. Di balik duka, kasih Allah sungguh tidak pernah berakhir. Kehidupan Pdt. Yabes Kuryah tetap menjadi teladan iman dan pelayanan yang menginspirasi banyak orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI