Trip kali ini membawa penulis dan keluarga dalam sebuah perjalanan istimewa menuju Kota Singkawang, yang dikenal juga sebagai Kota Amoy, sebuah julukan yang melekat karena kekhasan etnis dan budaya masyarakatnya.
Perjalanan ini dimulai dari Sekadau pada hari Jumat, 18 Juli 2025, sekitar pukul 11.15 WIB. Tujuan utama perjalanan ini adalah menghadiri reunian akbar para alumni didikan kepolisian tahun 2003, khususnya yang tergabung dalam beberapa letingan seperti TFTT (Pendidikan Polisi Umum di SPN Polda Kalbar dan Sepolwan tahun 2003 Gelombang I), LTS (BRIMOB) Pusdik Brimob Watukosek, serta LTT (AIRUD) Pusdik Airud Pondok Dayung. Acara ini menjadi momen penting yang menandai 22 tahun pengabdian para abdi negara ini di tubuh Kepolisian Republik Indonesia.
Perjalanan darat kurang lebih 10 jam itu memang cukup panjang dan melelahkan, terlebih bagi anak penulis yang merasa bosan di sepanjang jalan.
Karena itu, beberapa kali penulis dan keluarga memutuskan untuk beristirahat di rest area yang dilewati. Keputusan untuk berangkat lebih awal juga dimaksudkan agar penulis bisa beristirahat cukup sebelum hari pelaksanaan reuni.
Setibanya di Singkawang sekitar pukul 21.30 WIB, penulis dan keluarga memutuskan tidak menginap di lokasi reuni di Kahyangan Resort, Kabupaten Bengkayang, tetapi memilih menginap terlebih dahulu di Swiss-Belinn Singkawang.
Penginapan Swiss-Belinn Singkawang ini sudah dipesan oleh istri penulis jauh-jauh hari, dengan pertimbangan kenyamanan dan kemudahan dalam mencari makanan atau jajanan ringan di sekitar hotel.
Banyak kisah dan kenangan masa pendidikan dibagikan kembali dalam suasana penuh nostalgia. Tawa dan pelukan hangat mewarnai setiap sudut acara.
Penulis merasa bahwa reuni ini tidak sekadar ajang temu kangen, melainkan bentuk apresiasi atas kerja keras, pengorbanan, dan semangat pengabdian selama lebih dari dua dekade di lembaga kepolisian.
Pertemuan ini menjadi momentum untuk saling menyemangati dan menguatkan kembali tekad dalam melayani bangsa dan negara.
Di hari Minggu, penulis bersama keluarga memutuskan untuk tetap meninap di Swiss-Belinn di kota Singkawang dan mengikuti ibadah Minggu di gereja yang dekat dengan penginapan. Dengan bantuan Google Maps, penulis menemukan Gereja Methodis Indonesia (GMI) Singkawang sebagai tempat ibadah.