Mohon tunggu...
Aba Umar
Aba Umar Mohon Tunggu... Dosen - Belajar sambil berbagi

Berupaya menjadi pribadi yang lebih baik. Berupaya menebar kebaikan. Sebaik-baik orang yang paling bermanfaat bagi sesama.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Renungan Bersama, Menilik Visi Keluarga Kita

6 Januari 2018   17:32 Diperbarui: 6 Januari 2018   18:25 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hai cinta

sejenak kita berbagi rasa

tentang visi keluarga kita

aku tahu ku penuh kekurangan

oleh karena itu Alloh anugerahkan dikau sebagai pendampingku

pun dikau dengan aku

hai cinta

lebih dari enam tahun kita lalui bersama

mengayuh bahtera rumah tangga

mengecap manis asam asin kehidupan bersama

tak pelak dibumbui dengan tawa canda

maupun amarah dan clash antara kita

namun yang namanya sakinah pasti dibumbi itu semua

tak selalu tenang bagaikan air dalam gelas

namun senantiasa bergerak berderu bagai gelombang di samudera

menghasilkan daya hantam luar biasa

tinggal bagaimana daya hantam itu kita arahkan

apakah untuk visi dunia atau akhirat keluarga kita

hai cinta kita renungi bersama

apa visi untuk diri kita berdua?

sudahkah enam tahun berlalu ini membuat kita makin dekat dengan-Nya

sudahkah enam tahun berlalu ini menjadikan kita lebih baik, lebih bijak, lebih tawakkal pada-Nya

apakah sebenarnya visi kita kedepannya?

hai cinta, mari kita memulai dari akhir

akhir kita nanti dimana maunya

kalaupun surga, surga itu ada beberapa tingkatan

surga biasa yang diyanani pelayan surga (wildanun mukholladun), bidadari dan pangeran surga

tingkat berikutnya yaitu taman surga (qs 51: 18), yang memberi langsung Alloh

amalan rutin penghuni taman surga: qs 51 : 15 - 18, mereka orang muhsin: mereka saat di dunia sedikit tidurnya

dan diwaktu menjelang fajar, banyak beristighfar ke Alloh

lalu ada surga bersama nabi muhammad Saw, yakni bagi mereka yang mencintai sunnah nabi Saw

Hai cinta

untuk anak-anak kitabagaimana visi kita?

apakah harapan kita pada mereka?

apakah kita mau mereka menjadi dokter? pengusaha? dosen?

apakah titel-titel dunia itu sebegitu pentingnya buat mereka?

atau apa sebenarnya yang kita visi kan buat mereka?

apa bekal-bekal yang perlu kita tanamkan sejak awal

sehingga mereka siap memimpin peradaban kelak?

apa kurikulum di rumah yang perlu kita ajarkan dan teladankan pada mereka?

apa pendidikan yang akan kita rencanakan buat mereka?

misalkanlah studi ini, mereka kita masukkan kuttab sambil home schooling?

namun sudahkah kita mempelajari tentang home schooling ini?

bagaimana konsepnya? apa yang perlu ditanamkan dll? apa kurikulumnya?

ini kupikir perlu kita pikirkan bersama kelak

mungkin sejak kini, kita mulai baca-baca artikel di waktu-waktu kita

agar setidaknya konsep-konsep itu tergambar dengan baik ketika kita memerlukannya kelak

Hai cinta PhD ini berat

namun ku kan berjuang hingga titik peluh penghabisan

dengan dukungan kalian semua

hingga target-target akhirat kita bisa berjalan dengan baik

hingga kita bisa berbuat lebih baik di masa depan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun