Mohon tunggu...
astrinihadina
astrinihadina Mohon Tunggu... Dosen - Dosen desain interior

design enthusiast

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Sistem Pencahayaan Alami dan Buatan pada Lobi Hotel The Mondrian Doha, Qatar

25 Mei 2023   14:11 Diperbarui: 25 Mei 2023   15:39 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hotel Mondrian, sumber google

Hotel bukan hanya tempat untuk tidur. Hotel digunakan untuk konferensi dan pertemuan. Sebagian besar memiliki restoran dan kedai kopi. Manusia di seluruh dunia hanya melewati lobi hotel saja pada umumnya, tetapi lebih dari itu, lobi hotel berfungsi untuk pertemuan dan interaksi berbagai macam kebutuhan dan aktivitas penggunanya (Tulla, 2015).

Tampilan dan nuansa keseluruhan lobi biasanya ditentukan oleh arsitektur dan desain interior. Tetapi menggunakan jasa perancang pencahayaan terbaik di dunia dalam memaksimalkan ruang menjadi hal yang penting dalam penggambaran nuansa. Jaringan hotel yang besar juga akan memiliki pedoman khusus untuk pencahayaan yang merepresentasikan brand hotel tersebut.

Pencahayaan merupakan bagian penting dari bangunan dalam menunjang peroduktivitas kerja manusia. Pencahayaan buruk dapat mengganggu aktivitas manusia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan khususnya gangguan mata. Desain bangunan harus mempertimbangkan fungsi dan kebutuhan agar penghuni dapat merasa nyaman. Pencahayaan yang baik menciptakan kenyamanan visual. Tingkat pencahayaan yang baik dapat dicapai dengan pemanfaatan pencahayaan alami dan buatan (Milaningrum, 2015). Dalam mengalami sebuah ruang, seringkali manusia mengandalkan persepsi semata, yang berasal dari dominasi indra penglihatan (sekitar 80%). Berbicara mengenai visual, lighting atau pencahayaan memegang andil terbesar dalam menciptakan informasi yang dapat ditangkap oleh mata yang kemudian diinterpretasikan oleh otak. Dengan cahaya, sebuah objek dapat memantulkan bentuk, warna, dan tekstur yang dapat menghasilkan suasana dan memengaruhi mood manusia saat mengalaminya (Ghifari, 2016).

Hotel, terutama kelas bintang lima, merupakan salah satu tipologi bangunan yang mengandalkan pencahayaan untuk menciptakan ambience. Tentunya, guna menghadirkan pengalaman terbaik bagi para tamu. Melalui lighting, para perancang berupaya untuk menghadirkan mood dan menciptakan suasana yang diinginkan.

  • Strategi Pencahayaan Alami

Secara umum, cahaya alami di distribusikan ke dalam ruangan melalui bukaan di samping (side lighting),bukaan di atas (top lighting), atau kombinasi keduanya. Tipe bangunan, ketinggian, rasio bangunan dan tata massa, dan keberadaan bangunan lain di sekitar merupakan pertimbangan-pertimbangan pemilihan strategi pencahayaan (Kroelinger, 2005). Faktor-faktor lain dalam strategi pencahayaan alami diantaranya : a. reflektansi ruang, b. peletakan/posisi jendela, c. Bentuk bangunan, d. Kedalaman bangunan, e. Jenis dan luas kaca jendela (WWR/window wall ratio). Sistem pencahayaan samping (side lighting) merupakan sistem pencahayaan alami yang paling banyak digunakan pada bangunan. Selain memasukkan cahaya, juga memberikan keleluasaan view, orientasi, konektivitas luar & dalam, dan ventilasi udara. Posisi jendela di dinding dapat dibedakan menjadi 3: tinggi, sedang, rendah, yang penerapannya berdasarkan kebutuhan distribusi cahaya dan sistem dinding. Strategi desain pencahayaan samping yang umum digunakan antara lain :

Single side lighting

bukaan di satu sisi dengan intensitas cahaya searah yang kuat, semakin jauh jarak dari jendela intensitasnya semakin melemah. Bilateral lighting bukaan di dua sisi bangunan sehingga meningkatkan pemerataan distribusi cahaya, bergantung pada lebar dan tinggi ruang, serta letak bukaan pencahayaan.

Multilateral lighting

bukaan di beberapa lebih dari dua sisi bangunan, dapat mengurangi silau dan kontras, meningkatkan pemerataan distribusi cahaya pada permukaan horizontal dan vertikal, dan memberikan lebih dari satu zona utama pencahayaan alami.

Clerestories

jendela atas dengan ketinggian 210 cmdi atas lantai, merupakan strategi yang baik untuk pencahayaan setempat pada per mukaan horizontalatau vertikal. Perletakan bukaan cahaya tinggi didinding dapat memberikan penetrasi cahaya yanglebih dalam ke dalam bangunan.

Light shelves

memberikan pembayangan untuk posisi jendela sedang, memisahkan kaca untuk pandangan dan kaca untuk pencahayaan. Bisa berupa elemen eksternal, internal, atau kombinasi keduanya.

Borrowed light

konsep pencahayaan bersama antar dua ruangan yang bersebelahan, misalnya pencahayaan koridor yang didapatkan dari partisi transparan ruang di sebelahnya.          

Strategi Pencahayaan Buatan

  • Strategi penyinaran langsung
  • Berfungsi untuk lebih memunculkan karakteristik objek.
  • Strategi penyinaran tak langsung
  • Berfungsi untuk menciptakan suasana lembut, pencahayaan lebih merata, dan mengurangi silau. Macam-macam jenis penyinaran tak langsung diantaranya : cove lighting, wall washing, wall grazing, slot outlining, lampu sorot

Lobi hotel memberikan kesan pertama tentang hotel tersebut. Gaya, penampilan, dan estetika adalah penimbang utama. Pencahayaan dekoratif biasanya sangat menentukan keberhasilan dari lobi hotel, bahkan untuk hotel sederhana sekalipun.

Lobi juga menampilkan pencahayaan untuk beberapa kegiatan. Pencahayaan yang paling penting biasanya adalah pencahayaan untuk meja, termasuk tempat pendaftaran, pusat informasi, dan bell station. Meja kerja depan menggunakan computer, sehingga desain pencahayaannya memiliki kesulitan seperti pada desain pencahayaan untuk meja kerja computer. Tingkat pencahayaan yang relative tinggi harus diberikan pada tempat tertentu, sedangkan lobi yang seimbang harus bersifat hangat, ramah, dan terbuka (Karlen&Benya, 2007).

Hotel Mondrian Doha, memulai kontruksinya pada tahun 2011 dan resmi dibuka pada Oktober 2017 di lingkungan West Bay Lagoon, Negara Qatar. Hotel ini menghadirkan intensitas, energi, dan getaran Sunset Strip yang semarak dari Hollywood asli ke lingkungan West Bay Lagoon di Doha, ibu kota Qatar . Hotel ini dirancang oleh arsitek Marcel Wanders dari perusahaan Arsitektur Barat Daya lokal untuk perusahaan perhotelan SBE dan masuk dalam kategori Event Spaces di AHEAD MEA 2018. Hotel ini memiliki 270 kamar dan suite dengan desain interior mewah, perabotan modern, dan ruang mewah dengan gaya maksimalnya yang khas. Hotel ini menampilkan delapan bar inovatif dan restoran mewah yang menyajikan masakan daerah dan internasional, bar kolam renang atap / indoor di dalam / luar ruangan , tempat pertemuan dan konferensi ultra-modern dan spa kelas dunia. Mondrian Doha, sebagai salah satu hotel terbaik di Qatar, menawarkan berbagai pilihan gaya dan unik untuk pertemuan dan acara khusus. Hotel yang luar biasa ini memiliki atrium besar dan ruang lobi yang diisi dengan lampu putih raksasa dan tangga heliks hitam yang memiliki pagar dengan pola hiasan berukir, yang memanjang hingga empat lantai.

Mondrian Doha di Qatar adalah hotel bintang 5 yang dirancang oleh Marcel Wanders dan setiap ruang memiliki identitasnya sendiri, yang memungkinkan para tamu untuk membuat koleksi cerita yang dijalin dengan tema utama yang membentang di seluruh. Desain dipesan lebih dahulu dan gaya khas Marcel Wanders bergabung untuk menciptakan pengalaman yang benar-benar holistik, sensual, dan mengesankan.

Analisa studi system pencahayaan alami dan buatan pada hotel The Mondrian, Doha ini berfokus pada area lobi, dimana area tersebut memiliki berbagai aktivitas dan fungsi yang kompleks, sehingga system pencahayaan tersebut patut dikaji. Lobi Hotel The Mondrian, Doha ini terbagai atas tiga area karena luasannya yang cukup besar. Area lobi utama merupakan gerbang selamat datang sekaligus sebagai area pertama untuk menyambut tamu.

Lobi Hotel Mondrian, sumber google
Lobi Hotel Mondrian, sumber google

Area lobi utama ini menggunakan system pencahayaan gabungan antara system pencahayaan alami dan system pencahayaan buatan. System pencahayaan alami diraih dari strategi sidelighting, dimana dapat terlihat bukaan baik pintu maupun jendela menggunakan material penuh kaca sehingga cahaya matahari dapat masuk maksimal. Pada area yang menjorok kedalam, dibuat titik-titik lampu melengkung mengikuti arah bangunan sebagai penerangan bantuan, apabila pencahayaan alami kurang masuk menerus ke dalam ruang. Sistem pencahayaan buatan pada area lobi utama ini bukan menjadi pencahayaan utama pada siang hari, karena strategi sidelighting dirasa cukup menerangi aktivitas di siang hari.

Selain strategi penerangan buatan dengan downlighting, penerangan dekorasi seperti aksen lighting yang dibungkus dengan armatur emas indah menambah penerangan dengan fungsi utamanya memberikan nuansa mewah namun hangat. Sehingga pada malam hari, sistem penerangan buatan menjadi penerangan utama dengan berkas cahaya yang memberikan kesan mewah dan hangat pada masing-masing lampu.

Selanjutnya, area yang lobi kedua di sayap kanan yang dinamakan Frozen Forest. Area lobi ini di desain dengan sistem pencahayaan ganda pula, yakni pnecahayaan alami dan pencahayaan buatan, namun berfokus pada fungsinya memberikan ambience berada di hutan es. Strategi pencahayaan alami berupa sidelighting tetap ada, namun tidak menjadi pencahayaan utama karena tidak memberi kesan hutan yang diinginkan desainer. Sebaliknya, strategi pencahayaan buatan dimaksimalkan di area ini untuk mengejar suasana hutan es tersebut. Walau namanya hutan es, pencahayaan buatan tidak serta merta menggunakan temperature warna white, namun lebih kepada warmwhite untuk tetap mendapat kesan hangat. Strategi slot outlining digunakan pada bagian bawah tiang-tiang besar yang dibentuk pepohonan untuk menegaskan bentuk pohon. Kemudian, didukung dengan penggunaan lampu downlight dan beberapa chandelier dan sukses membuat kesan berada di hutan es namun hangat. Jika di analisa, maka teknik pencahayaan yang dipakai pada area ini sesuai dengan teori Karlen&Benya, 2007 dimana lobi harus memberi kesan hangat.

Lobi Hotel Mondrian sayap kanan siang hari, sumber google
Lobi Hotel Mondrian sayap kanan siang hari, sumber google

Lobi Hotel Mondrian sayap kanan siang hari, sumber google
Lobi Hotel Mondrian sayap kanan siang hari, sumber google

Area terakhir, yakni area lobi lounge di sayap kiri. Lobi lounge ini di desain dengan interior yang merepresentasikan ruang tamu atau ruang keluarga sehingga terdapat tiang-tiang besar yang dibentuk seperti lampu raksasa, sangat kontras dengan desain lobi di sayap kanan. Sistem pencahayaan pada lobi lounge ini juga menerapkan sistem pencahayaan ganda, yakni pencahayaan alami dan buatan. Namun, berbeda dengan lobi frozen forest di sayap kanan dimana pencahayaan buatan merupakan strategi utama yang dipakai untuk penerangan, pada lobi lounge sayap kiri ini menerapkan sistem pencahayaan alami yang utama pada siang hari, sama dengan area lobi utama. Penggunaan strategi sidelighting berupa konstruksi kubah kaca dengan tulangan geometri, membuat cahaya alami yang masuk membentuk berkas yang indah dan dirasa nyaman secara visual di siang hari. Pada malam hari, strategi indirect lighting pada tiang-tiang yang berbentuk lampu raksasa digunakan untuk menegaskan bentukan lampu, serta terdapat titik-titik lampu downlight untuk pencahayaan merata. Hal menarik lain yang menjadi aksen adalah tangga besar melingkar di area tersebut, sehingga tangga tersebut menjadi suatu point of interest area tersebut.  Namun sayang, apabila tangga tersebut diberi strategi pencahayaan slot outlining melingkari sepanjang tangga,, maka kesan aksen tangga tersebut akan semakin terlihat.

Lobi Hotel Mondrian sayap kiri, sumber google
Lobi Hotel Mondrian sayap kiri, sumber google

Lobi Hotel Mondrian sayap kiri, sumber google
Lobi Hotel Mondrian sayap kiri, sumber google

Berdasarkan hasil analisa penerapan system pencahayaan alami dan buatan pada keseluruhan area lobi Hotel The Mondrian, Doha dapat disimpulkan bahwa sistem pencahayaan lobi tersebut dapat dikatakan baik. Perancang lighting sangat teliti untuk mendesain dan menempatkan setiap strategi pencahayaan tepat sesuai fungsi dan suasana yang ingin dibangun. Permainan keragaman strategi pencahayaan alami dan buatan berupa sidelighting, indirect lighting, dan slot outlining juga membuat nuansa lobi menjadi lebih hidup dan dinamis. Sedikit saran dari penulis, seperti yang telah disampaikan pada bab sebelumnya apabila penambahan slot outlining melingkar sepanjang tangga diterapkan, maka aksen point of interest dari tangga di area tersebut akan semakin terlihat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun