Mohon tunggu...
Astrid Sekar Ayu
Astrid Sekar Ayu Mohon Tunggu... mahasiswa -

SMA KOLESE LOYOLA SEMARANG - belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Odong-odong dan Lagu Anak-anak

28 September 2010   02:39 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:54 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

"Anak manis janganlah dicium sayang ..." "Kalau dicium merahlah pipinya." begitu sambung saya setelah mendengar lagu Soleram berkumandang dari luar rumah. Rupanya kereta mini warna-warni yang dikayuh oleh seorang bapak muda sedang lewat di depan rumah saya. Kereta mini itu bisa kita sebut dengan nama odong-odong. Ketika sampai di ujung jalan, odong-odong berhenti. Rupanya serombongan ibu-ibu tengah memanggilnya. Tak lama kemudian segerombolan bocah bergiliran menaiki odong-odong. Ada yang sambil disuapi ibunya, ada yang bercanda dengan temannya. Berganti-ganti yang menaikinya, berganti-ganti pula lagu yang diputar. Setelah lagu Soleram selesai, giliran lagu Abang Tukang Bakso. Menyusul kemudian hits dari Joshua berkumandang "Diobok-obok airnya diobok-obok ada ikannya kecil-kecil pada mabuk..." Saya memang tidak naik odong-odong tetapi saya ikut menikmati lagu-lagu yang dilantunkan dari radio tape si bapak odong-odong. Rasanya seperti nostalgia, kmebali ke masa SD dan TK. Masa-masa yang menyenangkan, penyanyi anak-anak masih sering muncul di televisi dan hits nya selalu menemani hari-hari saya. Mulai dari Trio Kwek-kwek, Joshua, Cindy Senora, Tina toon, Chikita Meidi, Meysi, hinggak Sherina dan Agnes Monica. Saya masih ingat betul setiap hari Minggu dulu selalu ada chart musik lagu anak-anak, yang menjadi pembawa acaranya Agnes Monica. Masa sudah berganti rupanya, kini tidak ada lagi Enno Lerian dan Kebun Binatang-nya, tidak ada lagi Chikita dengan Kuku Kakiku. Sekarang anak-anak yang biasa bermain di jalan depan rumah sudah fasih menyanyikan lagu grup band seperti Ungu dan The Virgin. Yang lebih miris mereka sudah bisa dengan lancar melantunkan lagu Keong Racun. Dalam hati saya bertanya apa mereka tahu arti lirik lagu tersebut? Bukankah itu sama sekali bukan lagu yang cocok untuk dinyanyikan oleh anak-anak. Apa di sekolah mereka tidak diajarkan lagu Kemarin Paman Datang, Ruri adalah Abangku, atau Layang-layang? Saya menjadi bersyukur sekali karena telah menjalani masa kecil yang diwarnai dengan lagu anak-anak yang menyenangkan dan bisa mengenal penyanyi cilik yang bisa dibilang generasi terakhir yang booming. Saya sungguh berterimakasih kepada odong-odong yang hampir setiap hari melewati depan rumah karena telah mengingatkan saya akan memori musikal masa kecil saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun