Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Mandala Damai : Peduli Sasama lebih Menemukan Jati Diri

25 Maret 2015   15:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:02 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mandala Damai dimana beribu pengunjung merasa tenang sejuk dan damai. Terletak di Ganjuran Desa Sumbermulyo, Kesamatan Bambanglipuro, Kabpaten Bantul, 17 Km disebelah selatan kota Yogyakarta. Sambil mengenang kambali bagi Kompasianer di Facebook dalam Group Desa Rangkat, dicatat bahwa tempat itu memang :

1.Tempat Kopdar Group Desa Rangkat Kompasiana/ Fb. di tahun 2011

Peristiwa pertemuan / temu muka yang digambarkan itu sebenarnya karena mereka melihat, menghayati suatu pertemuan seperti dalam laporan dan kisah di http://lifestyle.kompasiana.com/catatan/2011/07/05/kopdar-desa-rangkat-yogya-2-3-juli-2011-catatan-saya/ dan di evaluasi di : http://lifestyle.kompasiana.com/catatan /2011/ 07/07/rahasia-kopdar-yogya/

2.Lokasi Pasar Murah untuk ribuan warga dari sekitar dusun seputar Panti Asuhan St.Maria, Ganjuran pada hari Sabtu tanggal 21 Maret 2015 y.l. Peristiwa direkam   dilaporkan oleh TVRI dan dua stasiun TV local pada siaran sore harinya. Panti Asuhan St. Maria dengan anak asuh sekitar 50 orang anak itu memperngati 80 tahun sejak didirikan. Semula Asrama Putri (conveek-perempuan) itu didirikan oleh Ny.Caroline van Riykcevorcel Schmutzer, dengam motivasi pengentasan perempuan Jawa dari system dominasi lelaki. Menurutnya urgen dibuat Asrama Putri (saat itu bukan untuk yatim piatu) agar perempuan dididik diluar rumah keluarga mereka. Tetapi saat ini Asrama  itu menjadi Asrama Panti Asuhan untuk perempuan yatim piatu/ terlantar. Dalam rangka memperingati hari jadinya itu, oleh Yayasan pengelola Anak-anak dilatih “Peduli Sesama” di sekitar asramanya. Seminggu sebelumnya Pimpinan telah membuat pendekatan terhadap 4 kadus seputarnya. Bersama beberapa relawan masyarakat anak-anak di latih mengumpulkan daftar keluarga tak mampu, membungkus mengemas beras gula dan sembako, menyiapkan meja-meja untuk pakaian pantas pakai, alat tulis sekolah, peralatan mandi dsb. Selanjutnya pada hari Sabtu tanggal 21 Maret y.l. diselenggarakan pembagian sembako dan penjualan murah kebutuhan sehari-hari bagi warga dusun sekitar. Semua dilaksanakan oleh anak-anak didampingi 4 Kadus dan beberapa relawan dari masyarakat. Pengunjung sekitar 2.000 orang dengan 511 orang dari keluarga kurang mampu.

14272718781439548504
14272718781439548504
Panti Asuhan  https://www.facebook.com/photo.php?fbid=1978028968920&set=a.1978004488308.2105441.1189014803&type=3&theater

dikirim di Fb oleh  Edy Priyatna.

3.Ditempat yang sama di pagi hari berikutnya menjadi Lokasi dimana Forum Persaudaraan Umat Beriman(FPUB), setara dengan Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Daerah Istimewa Yogyakarta, mengambil tempat untuk seminar pada tanggal 22 Maret 2015 y.l.  Konon di FKUB itu lembaga plat merah sementara FPUB itu institusi plat hitam yang tidak punya anggaran kecuali system “bantingan”. Saat itu ada pembicara dari Pemuka Umat Hindu, Pemuka Umat Budha, Pemuka Umat Katholik, Pemuka Umat Kristen, Pemuka Umat Muslim, Pemuka Penghayat Iman Kepercayaan, masing-masing seorang berbicara selain dari Pemuka Umat Budha 2 orang semua diberi kesempatan berbicara. Hadir sekitar 100 orang dari 150 undangan. Setelah semua nara sumber berbicara diadakan Tanya jawab. Nampaknya hadirin/peserta menerima antusias sharing para nara sumber yang menjelaskan dari masing masing sisi motivasi partisipasinya dalam gerakan kerukunan saling penghargaan dan kerjasama demi perdamaian.  Para tokoh tersebut keseluruhan menjalin hubungan komunikasi satu sama lain atas pendekatan pribadi atau pendekatan komunitas tertentu tidak mengambang atas nama (pada umumnya) agama yang dianut. Namun komunitas mereka mempunyai keterkaitan mesra dengan sesama umatnya secara relative cukup luas. Penyelenggara masih kecewa atas kurangnya jumlah yang hadir tetapi para nara sumber berjanji siap diundang lagi dikemudian hari.

4.Pada sore hari Minggu tg 22 itu, penulis diundang untuk hadir pada pertemuan PA  untuk Jenang Sumsuman dan Evaluasi acara Pasar Murah sehari sebelumnya. Dihadirkan semua relawan, bersama seluruh keluarga besar Panti Asuhan itu. Sekali lagi saya merasa diberi hidangan semangat kebijakan edukatif PA itu. Anak-anak SMP, SD bahkan beberapa masih klas 3 SD demikian berani berbagi pengalaman dan perasaan mereka dikala mereka melaksanakan tugas ikut pelayani pengunjung pasar murah. Termasuk dicerikakan bagaimana mereka sebenarnya ketakutan melihat masa pembeli “menyerbu” mereka dipagi hari Sabtu itu. Pimpinan PA. berterima kasih kepada para Kadus, para Kadus atas nama dirinya dan warga dusunnya berterima kasih kepada PA, warga PA bersyukur ternyata bisa menemukan (jati) dirinya sendiri dalam event itu. Baik Kadus maupun Keluarga besar PA melihat acara ini akan menjadi awal silaturahmi lebih akrab kedepannya. PA minta maaf atas segala kekurangan dan keterbatasannya.

Catatan penulis :

a.Kasih dan kemanusiaan membutuhkan komunikasi yang baik.  Temu muka salah satu bentuk komunikasi lengkap membuat kepenuhan aktualisasi kasih dan cinta.

b.Peduli Sesama bermuara pada penemuan Diri/Jati diri.

c.Jati diri kemanusiaan dihadapan Allah dengan kejujuran dan kerendahan hati membawa saling pengertian, persaudaraan, perdamaian.

d.Baik Pemerintah setempat maupun Umat Beriman disana terbukti memiliki niat yang luhur dan terus diupayakan dan dibuktikan.

e.Acara-acara disadari masih banyak kekurangan yang kedepannya perlu diperbaiki.

Penutup :  Kemarin kutulis di status FB saya demikian :

…………Hallo teman rekan sobat kawan dan saudaraku semua,  Curhat seorang sahabat demikian : “Ketika kulihat seorang teman sungguh lebih cantik dari saya, tetapi saya ternyata lebih sehat dari dia, saya menyadari memang ada perbedan diantara kami, ketika saya menyadari perbedaan,  saya mencoba melihat  bukan adanya – ‘kurang dan lebih’ diantara kami, tetapi saya melihat adanya “keterbatasan” dalam hidup setiap insan.”  Maka dibenak ini sadang berfikir: Apa bedanya dan apa dampak yang berbeda berfikir tantang “kelebihan-kekurangan” seseorang, dengan berfikir tentang “keterbatasan” yang ada pada setiap kita-kita ini…….?


Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun