Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Nilai-nilai dan Pilihan

20 Juli 2022   13:50 Diperbarui: 20 Juli 2022   16:57 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

a. Untuk semua orang terlebih orang kebanyakan, "Urip tentrem rejeki lumintu", Hidup tenteram dan rejeki sukup lancar.

b. Untuk kaum muda dan menengah masih harus mengejar ilmu dan kehebatan  sampai menjadi orang yang "wedig digdaya, sekti mandraguna" menjadi orang kuat bijak dan berilmu, agar berpengaruh dalam kehidupan sosial

c. Untuk orang yang berkedudukan baik karena prestasi ataupun keturunan masih harus berusaha hingga betul : "Mukti wibawa, berbudi bawalaksana, kinabekten para kala wangsa" - Sukses berwibawa, baik hati berjiwa pemimpin, disegani oleh keluarga besar.

Jadi Ketenteraman dan ketenangan jiwa adalah nilai dan sifat yang menyentuh dasar-dasar kehidupan dalam tata nilai. Menjadi tuntutan minimal yang harus diperkokoh oleh "iman dan usaha" agar kehidupan menjadi optimal.

Demikian pola pikir kejawen yang saya coba rumuskan dari sumber pemikiran populis pragmatis. Sementara itu untuk optimalisasi upaya bisa dipelajari lebih luas dari orang pintar, atau pakar-pakar upaya scientifikasi, atau olah batin/jiwa, orang jawa bilang "sarana laku". "Laku" itu kata kerjanya "nglakoni" menjalani atau melatih diri. Melatih diri untuk bisa lebih dalam memahami dan mengambil hikmahnya.

Setyo Hajar Dewantoro menulis buku berjudul : "Suwung, Ajaran Rahasia Leluhur Jawa", , Pnb PT Kaurama Buana Antara. Jakarta, 2017  Sepintas kata Suwung berarti Kosong, Zero, mendekatkan pada pemahaman Keheningan. Suwung itu seperti ruang bersih benar tanpa isi. Suwung menurut pemahaman saya menunjuk pada substansinya keheningan, ketenteraman. Ketika ketenteraman keheningan Zero itu disubstansikan itu adalah Suwung, ketika Suwung di pribadikan itulah keheningan, ketenteraman yang manusiawi.(opcit. halaman 31-144)

Selanjutnya Setyo Hajar mengajarkan langkah untuk mencapai kejernihan jiwa manusiawi agar "jumbuh" (larut) dengan Suwung. Yaitu melalui Meditasi dan/atau menjalin hubungan dengan "orang suci", agar "Divine Energy kita bisa diterapkan dalam kehidupan keseharian.(opcit halaman 145-210)

Seni Hidup Suwung bisa dipahami sebagai Kedamaian yang mampu menari (kiprah) dalam praktek hidup keseharian : Mengemban tugas hidup sehari hari membawa mission sacre, menjadi penerang, hidup dengan suka cita, cemerlang, merdeka, harmonis,bahkan kreatif. Demikian hidup yang tanpa menyiksa diri menuju kesempurnaan .( opcit 223-282)

Secara keseluruhan mempertimbangkan paham-paham psikologi barat, psikologi modern, psikologi transpersonal, saya melihat Keheningan Ketenteraman jiwa/batin hanya tersentuh melalui sifat kedewasaan, integritas, percaya diri, yang masih harus diperdalam dengan keimanan dan diperteguh dengan laku dan "mengalami-sendiri". Dan kembali pada kebijakan universal dari Timur ini : "Kita tidak pernah bisa mendapatkan kedamaian di dunia luar, sampai kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri." (Dalai Lama, politisi dan spritual dari Tibet)

Sebelum rumusan terakhir serta sikap pragmatis di kemukakan mari kita ambil ungkapan Anne Smyth dkk sendiri yang memilih (membuat pilihan) kata-kata / peribahasa / nasehat dari filosof Cina kuno Lao Tzu (604-531 SM) ini : "Air itu tampak jernih ketika tenang. Bagaimana kita bisa tenang/diam?  Yaitu ketika kita bisa hanyut mengikuti arus (air)."

Jadi Serenity, adalah nilai tenang dan damai yang didambakan oleh kemanusiaan secara mendasar yang selayaknya memperteguh dan dilengkapi lagi oleh cita rasa /nilai kehidupan yang lain sesuai dengan posisi dan kondisi pribadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun