Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Pembaca Bukan Kertas Kosong bagi Penulis

21 Maret 2022   18:27 Diperbarui: 21 Maret 2022   18:28 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lyfe. Sumber ilustrasi: FREEPIK/8photo

(**)Perspektip nilai :  Nilai materi/thema/topik. , Obyektip, bersumber, bukti, kesaksian,dst, Subyektip :  persepsi, gagasan, opini, saran. , fiksi, imaginasi, dst

(***)Perspektip sarana/media, Kaidah Informatika dan komunikasi, selanjutnya:Dampak dan  Hukum  

(****)Pembaca Penerima, dan mungkin seperti diatas ada Penulis.

Sampai disini pertanyaanya harus dijawab: Apa yang seharusnya sebaiknya terjadi bagi Pembaca (dan mungkin menjadi Penulis) ?.

Nah untuk melengkapi tulisan ini saya sampaikan pula sedikit Catatan refleksi saya sebagai Pembaca dan Penulis di Kompasiana. Kompasiana sebagaimana adanya berkembang terus semakin pantas sebagai penyedia bacaan bermutu dan kaya variasi. Kompasiana menyediakan sarana/peluang aktivitas tulis, baca, dan komunikasi antar kompasianer yang mau berkomunikasi. Pintu komunikasi adalah penilaian terhadap tulisan sesama, komentar, tanggapan, selain melalui event tahunan. Pintu komunikasi bisa digunakan sesuai kemauan dan kecerdikan menggunakan. Seperti pintu pada umumnya ada bingkai dan batasan-batasan tertentu.

Penulis telah bergabung sejak Desember 25, 2009, tulisan pertama Januari,10,2010. Tetapi karena keterbatasan kemampuan, kondisi kesehatan mata,dlsb, sampai saat ini belum mencapai 1000 tulisan, dan tentu miskin pembaca, penilai, komentar karena miskin mutu. Disamping itu saya merasa perkembangan kondisi dan tuntutan kemajuan Kompasiana memang tidak bisa saya kejar dengan semakin menurunnya kondisi saya.

Salah satu butir catatan bahwa banyaknya pembaca sangat tergantung pula pada sistem komunikasi yang terbangun antara Kompasianer. Misalnya sedemikian seringnya anda membaca tulisan teman, semakin banyak pula tulisan anda dibaca, dikenal dan dikunjungi. Semakin anda setia membaca, menilai positip, memberi komentar positip, semalin pula adanya balasan yang setimpal.  Tentu tidak mengurangi perhitungan saya terhadap mutu tulisan.

Tentang Komunikasi yang terbangun juga saya simpulkan dari pengalaman dari tahun 2011-12 13. dimana saya bergabung dengan grup penulis. Sempat artikel saya mendapat 300 pembaca saat jumlah Kompasianer juga belum ribuan seperti sekarang. Jadi perkembangan Kompasiana secara keseluruhan tentu juga berimbas pada penulis dan pembaca disana baik mutu tulisan yang berarti pilihan pembaca maupun daya saing penulis..

Demikian menukik sudah masuk sedikit diantara kita Kompasianer , sampailah pada fokus dimuka tadi dipertanyakan Bagaimana sebaiknya sebagai Pembaca dan sekaligus sebagai Kompasianer penulis, menurut refleksi saya.

. Penting menggunakan segenap kemampuan untuk menangkap isi tulisan. Sebaiknya tidak apriori dan meremehkannya, karena tujuan membaca bukan untuk menilai, kecuali Admin, tetapi untuk mendapat masukan berharga.

. Sebaiknya sedikit menyisihkan sementara selera dan fanatisme apapun, sebab pembelajaran menuntut kebenaran data masukan yang tersimpan dalam kemasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun