Mohon tunggu...
Emmanuel Astokodatu
Emmanuel Astokodatu Mohon Tunggu... Administrasi - Jopless

Syukuri Nostalgia Indah, Kelola Sisa Semangat, Belajar untuk Berbagi Berkat Sampai Akhir Hayat,

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengukur Harmoni Cinta

19 Februari 2018   12:23 Diperbarui: 19 Februari 2018   12:37 259
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Cintakasih adalah relasidua insan dimana yang satu merespon positif terhadap kenyataan obyektif yang dihadirkan oleh yang lain.

* Relasi disitu bukan peristiwa sepintas tetapi dalam program berkelanjutan dan berkembang untuk itu diperlukan keharmonisan dan energisitas.

* Respon positif itu sesuatu yang nyata dan ada dinamika reciprok saling mengisi, untuk itu harus ada peluang keselarasan antar pihak, semacam kesetaraan.

* Kenyataan yang obyektif yang direspon berkelanjutan akan menjadi persyaratan kebenaran dan sahihnya Cinta kasih.

Maka jelas mengapa "mengukur Harmoni Cinta" sungguh bermanfaat dan penting untuk kelanggengan hidupnya Cinta.

Sebab kita juga bisa dengan mudah belajar dari keseharian yang kita saksikan : mengapa terjadi peselingkuhan, kegaduhan suami isteri, perceraian, terabaikannya pendidikan anak. Kebanyakan mulai dari gangguan terhadap harmoni hubungan cinta suami isteri, tak tahan menghadapi masalah, yang sebenarnya mungkin dapat teratasi andaikan hubungan cintanya tetap harmonis.

Untuk lebih memudahkan lagi menelusuri medan Cinta sebaiknya kita petakan saja dalam tiga ketegori subyek dan motivasi dasar cinta pada pelakunya. Yaitu :

a. Cinta antar Lelaki Perempuan

b. Cinta kasih Pembinaan dan Persaudaraan : antara ORTU dan Anak, Guru terhadap Anak didik, persaudaraan dalam keluarga.

c. Cinta Persahabatan dan Pertemenan

Sebab keselarasan atau harmoni cinta mendapat tantangan dan gangguan terletak pada pribadi subyek relasi yang menggejala pada respon yang mulai tidak positip. Tidak ada lagi keseimbangan respon Take and Give.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun