Malam tampak sunyi, menyuarakan kerinduannya.
Mungkin ia rindu kepada siang yang memberinya kehangatan.
Namun, Kerinduanku kepadamu  mengalahkan kerinduan malam kepada siang.
Aku dan engkau adalah malam dan siang yang akan terus saling merindu.
Namun kerinduan itu menjadi bumbu cinta.
Menjadi sebuah cinta tanpa suara dalam kegelapan dan kesunyian.
Aku adalah angin yang selalu ingin mencintaimu dengan sederhana.
Tak perlu oranglain melihatnya namun dapat dirasakan olehmu.
Tak perlu mendengar komentar mereka , cukup menikmatinya.
Cinta tanpa kata, cinta tanpa basa -- basi.
Engkau adalah embun pagi, yang membuat  sejuk seluruh penghuni Bumi.
Dengan tetesan air kau mampu mencumbunya.
Mengalahkan bara cintaku.
Angin, embun, siang dan malam menjadi saksi  cinta kita.
Terikat pada ikatan suci, ikatan tanpa jejak, ikatan kebebasan dan kemerdekaan.
Angin, embun, siang dan malam mengamini setiap hembusan cinta kita.
Cinta bernadi dengan titik -- titik disetiap detiknya.
Angin, embun, siang dan malam akan terus menemani cinta kita.
Cinta yang mampu meniadakan ruang dan waktu, cinta tanpa batas.
Biarlah rindu ini ku dekap dengan segenap rasa yang ada.