Mohon tunggu...
Asti Rahmadhani
Asti Rahmadhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMAN 1 CIBINONG, KAB. BOGOR

Pelajar SMAN 1 CIBINONG, KAB. BOGOR

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Sampai Kapan Kau Terus Berlari?

9 Maret 2021   12:41 Diperbarui: 9 Maret 2021   14:08 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Apa kau pernah merasakan yang namanya kehilangan, kepedihan, kesulitan..., sampai-sampai kau merasa muak dan tak bisa menahan itu semua? 

Pernahkah kau ingin melarikan diri? Bahkan ke mana pun? Asal tempat itu bisa membuat dirimu bahagia selamanya di sana..

Apa keinginan terbesarmu? Apa kau pernah mencoba tuk berlari, namun tak kunjung sampai? Rasanya.. Seperti menjadi angin---bergerak bebas ke manapun. Kedua hal itu serupa karena sama-sama tak memiliki tujuan.

***
Namanya Vel. Ia ditinggalkan oleh keluarganya sendiri sejak sekolah dasar. Tidak jelas alasan mengapa keluarganya tega meninggalkan anaknya yang baru berusia 10 tahun begitu saja. Awalnya bibinya yang mengurusnya, namun bibinya menikah dengan pria yang sukses dan pergi meninggalkannya sendirian. Kini gadis yang tengah berusia 16 tahun itu hidup seorang diri. Ia sudah tak memiliki siapa-siapa lagi.

Vel terpaksa hidup sendirian. Semua jenis pekerjaan sampingan rela ia lakukan demi menghidupi hidupnya sendiri. Vel juga harus belajar giat agar tetap berada di peringkat satu. Bahkan setiap harinya ia hanya tertidur selama 4 jam.

Kringgg!

Bel pulang sekolah berbunyi. Dengan cepat, Vel langsung berjalan ke luar kelas untuk pekerjaan sampingannya. Sayangnya ia dicegat oleh sekelompok teman sekelasnya yang sering mengganggunya.

"Apa yang kalian inginkan?!" tanya Vel dengan kesal. Ia menurunkan tangan yang menutupi jalannya itu.

"Kau sudah berani ya rupanya?! Ikut kami sekarang!"

Gadis dengan rambut sebahu itu ditarik paksa oleh 4 teman kelasnya. Ia berteriak meminta tolong, tetapi tak ada satupun yang peduli akan keberadaannya---padahal kondisi koridor saat itu sangatlah ramai.

Vel dibawa ke kantin belakang sekolah yang sudah sepi. Kacamata yang ia kenakan pun diambil paksa dan diinjak-injak sampai rusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun