Mentari menyapa, embun di pagi buta
Langkahkan kaki pijak i, pertiwi
Gemercik air, senada nyanyian bondol jawa
Jangka demi jangka, lumpur membenamkan kaki
Hamparan tanah hijau, dipelupuk mata
Si lusuh, diantara sardewah alam
Seraya surya, kian meninggi
Kucuran keringat, setia membasahi
ketulian ini semakin terasa
Hari ke hari, kikisan itu semakin meraja
gemuruh suara, berjuta luka
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!