Mohon tunggu...
assyuqia balqis
assyuqia balqis Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

just another dreamer

Selanjutnya

Tutup

Seni

Rumah Lontiok sebagai Salah Satu Seni Arsitektur Kampar

28 November 2022   13:35 Diperbarui: 28 November 2022   13:41 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seni. Sumber ilustrasi: Unsplash

Rumah bukan hanya sebagai tempat tinggal bagi orang melayu, melainkan juga sebagai lambang kesempurnaan kehidupan. Dalam ungkapan digambarkan sebagai berikut:

Cahaya hidup di bumi

Tempat beradat berketurunan Tempat berlabuh kaum kerabat

Tempat singgah dagang lalu

Hutang orang tua kepada anaknya

Rumah menjadi gambaran apakah orangtua bertanggung jawab terhadap keluarganya. Karena itu orang Melayu selalu berusaha untuk mendirikan rumah sendiri, meskipun sederhana. Pengerjaannya pun didasarkan pada gotong royong. Rumah lontiok memiliki sistem yang canggih, Indah, dan serasi dengan lingkungan masyarakat kampar. Kecanggihan (smart building) rumah Lontiok ini antara lain karena sistem pendinginan dan sirkulasi udara alamiah (natural ventilation), peneduhan (shading), keamanan, serta privasi.

Rumah lontiok (lentik) ialah rumah istiadat warga  Kabupaten Kampar Provinsi Riau yang di tahun 2017 masuk pada daftar evaluasi Warisan Budaya non Benda taraf nasional dilihat dari seni, tata cara, norma serta budaya. Rumah lontiok diklaim pula menggunakan sebutan rumah lancang atau pencalang.

Adapun Mahasiswa S1 dan mahasiswa Program Magister Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia FKIP Universitas Riau berkesempatan melaksanakan kegiatan Menjelajah Kampung Melayu di Pulau Belimbing pada 20 November 2022. Hal ini pun menuai komentar positif dari mereka yang sangat menikmati kegiatan ini. Beberapa kegiatan yang dilakukan antara lain seperti makan berjamban serta mengamati keunikan dari rumah Lontiok khas masyarakat Kampar.

Bentuk rumah lontiok yang spesial ialah atapnya yang menciptakan lengkungan ke arah atas atau sedikit lentik serta runcing. Dindingnya sedikit seperti keluar, bagian kaki dinding berbentuk lancang atau bahtera. memakai tongkat kayu yang relatif tinggi, melebihi ketinggian orang dewasa. Agar dapat naik ke atas bangunan tersebut memakai tangga kayu yang jumlahnya ganjil , umumnya 5 anak tangga yang artinya simbol lima rukun Islam. Bentuk lentik dari atap bangunan tersebut diyakini menjadi bentuk penghormatan seseorang insan pada yang kuasa serta sesamanya.

Rumah lontiok didesain berbentuk persegi panjang. Tiang di dinding rumah lontiok didesain sedikit condong, sebab meniru tajuk sampan. Di bagian depan rumah terdapat juga desain anjungan serta terdapat pula yang tidak memiliki anjungan. Anjungan ini berfungsi guna melindungi bagian tangga rumah dari hujan serta panas, sehingga bila hujan datang, lantai rumah tak langsung terkena air hujan. Atap rumah lontiok dirancang berbentuk atap kajang serta dirancang lontiok (lentik) pada kedua ujung atapnya. Sebagai akibatnya, rumah terlihat berbentuk haluan serta buritan sampan. Bagian dalam rumah terbagi pada tiga ruangan yaitu bagian bawah, tonga serta biliok.

Rumah lontiok yang berbentuk anjung tersebut mempunyai bagian rongga di bawah rumah yang relatif tinggi. Salah satu alasan mengapa konstruksi rumah dipilih seperti ini antara lain:

  • Melindungi warga dari hewan buas di zaman dahulu
  • Bagian rongga di bawah rumah acapkali dijadikan daerah berternak bagi sebagian warga
  • Menghindari bahaya banjir yang kerap terjadi pada wilayah Kampar, dari zaman dulu sampai saat ini.
  • Dijadikan sebagai daerah menyimpan sekoci oleh warga
  • Terdapat pula yang memakai rongga di bawah rumah sebagai kawasan bertukang serta gudang kayu
  • Rongga di bawah rumah turut jua dijadikan sebagai daerah bermain anak-anak yang safety dan tak jauh dari rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Seni Selengkapnya
Lihat Seni Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun