PendahuluanÂ
Kita bisa belajar tentang kehidupan hanya dengan mencoba memahami seni. Nasution (2020) mengatakan bahwa, "seni adalah media yang mampu menjembatani logika dan emosi, sehingga efektif dalam mendidik karakter individu." Kita mengenal ada beberapa seni di kehidupan kita, yang penulis maksud disini adalah seni rupa. Kalau kita baca kembali pengertian seni menurut Nasution di atas tadi, menjelaskan bahwa seni rupa  secara singkatnya adalah media visual yang efektif dalam mendidik karakter individu.
Menurut Ki Hajar Dewantara (dalam Soedarso, 1987), "seni ialah produk keindahan yang dapat mempengaruhi pengalaman estetis individu saat melihatnya. Yang mana dalam pembuatan karya seni seseorang memerlukan ide." Dalam bukunya, Bambang Trim (2011:42) mengemukakan bahwa, "ide adalah sesuatu yang dapat distimulasi, ia identik dengan ilham yang menggetarkan pikiran. Jika diumpamakan, seperti percikan api yang menyambar sumbu sehingga "api ide" menyala di dalam pikiran.".
Digabungkan dari ketiga pengertian para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa Ide atau pemikiran dari produk keindahan seni rupa lah yang bisa mempengaruhi didikan karakter individu seseorang yang mencoba memahaminya. Lalu bagaimana kita bisa memahaminya kalau produk seni rupa sendiri berbentuk visual yang terkadang kita sendiri susah untuk benar-benar memahaminya.
Isi Pembahasan
Untuk bisa memasuki dunia seni rupa, kita bisa menghadiri ajang apresiasi seni. Rondhi  (2017)  mengatakan bahwa  apresiasi  dapat  juga  diartikan  berbagi  pengalaman antara  penikmat  dan  seniman, bahkan  ada  yang  menambahkan,  menikamati  sama artinya  dengan  menciptakan  kembali. Dari pernyataan apresisasi seni diatas, bisa ditemukan ada dua peran dalam dua seni ialah penikmat dan seniman. Penikmat seni adalah mereka yang menyukai seni. Penikmat seni adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam dunia seni rupa dengan cara menjadi penonton seni. Dan seniman adalah mereka yang ikut berpartisipasi dalam dunia seni rupa dengan cara menghasilakan karya.
Ajang apresiasi seni diselenggakan oleh komunitas seni dan galeri (Galeri Nasional maupun Galeri Swasta). Sulu, Kawung, dan Purwanto (2024) menjelas bahwa Komunitas juga memberdayakan anggotanya dalam berkarya, baik dalam perekrutan anggota serta mengapresiasi karya-karya anggota. Contohnya beberapa mempunyai karya lukis untuk dipamerkan di pameran, pembuatan buku puisi, diberi panggung untuk pembacaan puisi dan musik. Selain seni, anggota komunitas juga diberi tanggung jawab seperti mengelola event, menjadi MC saat komunitas menyelenggara event daring maupun luring. Maka dalam dunia seni rupa, ajang apresiasi yang diselenggarakan oleh komunitas adalah pameran seni rupa.
Alasan mengapa pameran seni rupa bisa di sebut panggung dari komunitas seni rupa. Pengertian pamerannya sendiri menurut Jefkins, pameran merupakan media pemasaran efektif yang dapat menyentuh seluruh indera manusia (mata, telinga, kulit, hidung, dan lidah) (dalam Teniwut, 2023). Lalu setelah kita tahu arti pameran, maka pameran seni merupakan kegiatan yang mempertemukan perupa, karya seni rupa, dan masyarakat, khususnya pemerhati dunia seni. Ferguson dalam hal ini menguraikan bahwa pameran merupakan "medium" seni untuk mengkomunikasikan sistem-sistem strategi representasi, ia juga berfungsi lain yang bertujuan sebagai usaha melakukan percakapan dengan dan antar peononton, yang diatur untuk menentukan nilai-nilai, hingga mengubah hubungan sosial (Susanto, 2011).
Penulis mencoba untuk merunutkan hal ini bahwa pameran adalah sarana bertemunya personil seni rupa baik penikmat seni rupa dan pastinya pelaku seni rupa. Di pameran seni rupa juga menjadi media untuuk dipamerkan karya-karya dari seniman bertujuan untuk mengkomunikasikan ide atau pemikiran mereka kepada penonton. Lalu penonton mencoba untuk merespon dari ide atau pemikiran dari karya-karyanya kepada seniman. Dan ini bisa diadakan dialog diskusi secara langsung dan tidak terencanakan. Dan tentunya dialog diskusi ini bisa antar seniman dengan penonton, penonton dengan penonton, atau bahkan seniman dengan seniman. Karena mereka semua punya rasa ingin tau akan makna kehidupan dari sebuah karyanya, lalu makna kehidupan itulah yang bisa mendidik karakter individu masing-masing.
Kesimpulan
Ide atau pemikiran dari produk keindahan seni rupa atau karya seni rupa-lah yang bisa mempengaruhi didikan karakter individu seseorang yang mencoba memahaminya. Untuk bisa memasuki dunia seni rupa, kita bisa menghadiri ajang apresiasi seni yaitu pengalaman antara  penikmat  dan  seniman, bahkan  ada  yang  menambahkan,  menikamati  sama artinya  dengan  menciptakan  kembali. Apresiasi seni ini diselenggarakan oleh komunitas seni dan galeri yang di sebut pameran seni rupa. Di pameran seni rupa terjadi sebuah dialog diskusi antar seniman dengan penonton, penonton dengan penonton, atau bahkan seniman dengan seniman. Untuk mencoba memahami makna kehidupan yang bisa mendidik karakter individu masing-masing dari sebuah karya seni rupa.
Daftar PustakaÂ
Nasution, H. (2020). Filosofi Seni dalam Pendidikan. Yogyakarta: Kanisius.
Rondhi, M. (2017). Apresiasi Seni dalam Konteks Pendidikan Seni. jurnal imajinasi, 10-18.
Soedarso. (1987). Tinjauan Seni. Yogyakarta: SAKU DAYAR SANA YOGYAKARTA.]
Sulu, Kawung, dan Purwanto (2024, Mei-Juli ). FUNGSI KOMUNITAS SENI SEBAGAI PENGUATAN IDENTITAS, JARINGAN SOSIAL DAN PEMBERDAYAAN. Journal Publicuho. Volume 7 No 2 (May-July 2024) pp.557-564. Hal 559.https://doi.org/10.35817/publicuho.v7i2.389 https://journalpublicuho.uho.ac.id/index.php/journal/index
Susanto, M. (2011). Diksi Rupa, Kumpulan Istilah dan Gerakan Seni Rupa. Yogyakarta: Dicti Art Lab.
Teniwut, M. (2023, Agustus 2). Pengertian Pameran serta Tujuan, Jenis, dan Fungsinya. Retrieved from Media Indonesia: https://m.mediaindonesia.com/humaniora/601576/pengertian-pameran-serta-tujuan-jenis-dan-fungsinya
Trim, B. (2011). The Art Of Stimulating Idea. Solo : Metagraf.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI