Sepak bola menjelma sebagai olahraga paling digemari di seluruh dunia, sejak zaman kolonial maupun hari ini. Tak terkecuali di Kota Bandung. Gairah menggebu Kota Kembang pada sepak bola dapat kita lihat di kancah profesional, amatir, hingga sepak bola jalanan. Sepak bola adalah milik semua orang, siapapun boleh memainkannya. Begitulah Punk Football di seluruh dunia, tak terkecuali Bandung. Riverside Forest hadir disaat para pendukung sering dikecewakan oleh sebagian tim besar yang tidak sejalan dengan ideologi para pendukungnya.
Dari kesamaan yang dirasakan itu, beberapa komunitas suporter di ibu kota Jawa Barat itu pun lantas berkumpul. Mereka menggagas untuk membuat klub sepak bola yang egaliter.
Riverside Forest dibangun dengan semangat kesetaraan antara jajaran manajemen, pemain, sponsor, dan suporternya. Semuanya memiliki hak yang sama dalam pengelolaan klub.Dalam arti lain, Riverside Forest merupakan klub sepak bola yang dibentuk oleh suporternya sendiri yang diberi nama Birds Death Brigade. Sebagaimana klubnya, Birds Death Brigade mengusung konsep egaliter yang membentuk perlawanan atas kedok indsutrialisasi yang terjadi di sepak bola modern.Selain itu Riverside Forest juga turut memeriahkan kompetisi amatir di ajang Kompetisi seperti Bandung Premier League (BPL) dan Bandung Champions League (BCL) pun geliatnya tak kalah seru. Selain itu Riverside Forest juga ikut serta diajang Liga 3 Indonesia zona Jawa Barat.Â
Mereka berharap di ajang yang lebih tinggi tersebut dapat terus bertahan, bersuara, dan terus melawan. Dipromosikannya mereka ke ajang yang lebih tinggi juga cukup menguntungkan mereka karena suara mereka akan semakin terus didengar secara meluas, mengingat mereka adalah satu-satunya tim yang memiliki suporter pada kompetisi di ajang amatir tersebut.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI