Keangkuhan mu!
Kesombongan mu!
Keegoisan mu!
Selalu kau perlihatkan ketika kita saling berjauhan. Tatapan mu pun hanya sekilas.
Kenapa kau tak jujur tentang hati mu ?
Kenapa kau bohongi aku?
Tapi ketika kita saling bertatap, seketika keangkuhan, kesombongan, keegoisan mu hilang. Haruskah kita terus bertatap?
Kau berubah, lebih ramah dan penyayang. Tutur mu selalu penuh nasehat, canda antara kita pun lepas. Ada rindu di bola mata itu, walau bibir mu terkatup
Andai sikap mu sama seperti kita saling bertatap, mungkin banyak cerita yang dapat aku ceritakan, canda dan tawa itu akan terus berderai mengisi hari hati kita
Aku mengerti perkataan mu, bahkan aku paham tapi setidaknya kau pun harus memahami, tidak semuanya akan menjadi malapetaka dalam kehidupan kita