Mohon tunggu...
Asma Taqiyya
Asma Taqiyya Mohon Tunggu... Pelajar

Menulis sesekali, mengantuk setiap hari.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tidak Setiap Hangat Menjelma Rumah

5 Oktober 2025   03:30 Diperbarui: 5 Oktober 2025   03:30 10
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak setiap hangat menjelma rumah

Terkadang ia adalah jejak-jejak samar yang tertinggal saat seseorang bangkit dari duduknya

Atau kala angin berbaur harum pewangi berembus dari pipa pembuangan toko laundry

Mungkin juga selagi tak tahu-menahu hidung mungil si Mpus mengendus pipimu, meski napasnya bercampur aroma terasi

Atau ketika sulut api dari sumbu lilin bermain-main dengan bayanganmu

Ketika bibirmu meneguk air yang habis diseduh terik mentari

Ketika tanganmu merangkul jemuran kering yang baru diangkat dari tali

Ketika kemeja yang dikenakan barusan disetrika dan masih tercium hangit

Ketika tutup penanak nasi dibuka dan uap-uapnya lekas mengepul

Barangkali juga ia jemari yang sempat membungkus tanganmu, menepis gundah sejenak

Bahkan jika hangat itu datang dari lantunan doa yang sayup-sayup mengambang tanpa habis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun