Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Suzdal, Desa Wisata yang Cantik di Rusia

9 Juni 2016   07:49 Diperbarui: 9 Juni 2016   17:30 972
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Desa Suzdal dengan banyak gereja yang cantik

Siapa bilang di negara sosialis Rusia banyak orang yang tidak memiliki agama. Ternyata banyak sekali gereja di negara beruang merah itu. Ketika saya mendapat kesempatan berkunjung untuk melakukan perjalanan wisata ke Desa Suzdal, banyak sekali gereja kuno yang masih terawat dan indah sekali bentuknya. Rata-rata gereja di sini beratap berbentuk kubah masjid yang melengkung sehingga dari kejauhan seperti banyak masjid seperti layaknya sebuah desa di Kota Santri Pulau Jawa.

Suzdal adalah sebuah kota kecil bersejarah di Vladimir bisa ditempuh hanya setengah jam dengan mobil dari Kota Vladimir sekitar 25 Km sebelah utara Vladimir. Suzdal pernah menjadi ibu kota beberapa Kerajaan Rusia dan memiliki banyak contoh arsitektur Rusia pada zaman awal berdirinya kerajaan

Desa Suzdal ini sangat direncanakan potensi wisatanya oleh pemerintah. Akibatnya, sangat sedikit bangunan modern dibangun di Suzdal. Ada peraturan oleh pemerintah setempat, di desa yang cantik ini struktur bangunan tidak boleh lebih dari 2 tingkat kecuali gereja yang terlanjur berdiri. Juga, sejumlah struktur kayu dari bagian lain dari Rusia diangkut sini, dan seluruh kota itu diubah menjadi 'museum terbuka'.

Suzdal mempertahankan suasana pedesaan gaya Eropa Timur era Uni Soviet. Anda tidak akan menemukan restoran McDonalds atau KFC. Tapi cafe-cafe dan restoran ada beberapa dengan menu makanan asli Rusia seperti kue pie dengan taburan gula dan buah cherry yang rasanya asam banget. Ketika saya berjalan-jalan di belakang gereja ada beberapa pelukis sedang melukis bentuk bangunan gereja dari kejauhan. Rasanya ingin menginap di sini di lain kesempatan untuk menjelajah semua desanya di pagi hari untuk melihat aktivitas penduduk yang masih mencuci bajunya di sungai seperti di Pulau Flores.

Di dekat alun-alun Desa Suzdal tersedia kereta kuda yang bentuknya seperti kereta kencana yang akan membawa turis keliling desanya dengan membayar 300 rubel per orang dan diajak melihat suasana pedesaan. Sayang naik keretanya hanya 20 menit.

Tidak ada kereta ke Suzdal, sehingga selain diselenggarakan bus, satu-satunya cara untuk mencapai kota ini dengan bus atau mobil. Ada satu bus setiap hari dari stasiun bus Shelkovskaya Moskow.


13315762-10206772114086869-1949669030353731377-n-5758c3928efdfdb306292783.jpg
13315762-10206772114086869-1949669030353731377-n-5758c3928efdfdb306292783.jpg
Saya bersama rombongan backpacker dari Jakarta yang diketuai Mas Teddy Andri seorang backpacker sejati, sengaja menyewa bis dari Moskow. Tapi perjalanan sangat memakan waktu hampir lima jam karena macetnya arus jalan yang harus ditempuh sejauh 250 Km. Tapi kepenatan di dalam bus langsung hilang ketika saya berkeliling desanya dengan berjalan kaki melihat beberapa nenek membuat minuman keras dengan tambahan madu dan kerajinan tangan. Harga suvenir di Suzdal cukup murah hampir separuh harga suvenir di Moskow. Toko suvenir yang ditata cantik banyak bertebaran di desa yang unik ini. 

Sebagian besar objek wisata di Suzdal terletak di sepanjang Jalan St Lenin. Penduduk Suzdal juga lebih ramah dibanding Moskow. Mungkin Desa Ubud di Bali kalau di Indonesia paling cocok untuk melihat perbandingan desa wisata di Rusia.

Pelukis sedang melukis gereja
Pelukis sedang melukis gereja
Bangunan Biara Spaso-Evfimiev adalah salah satu biara terbesar dan terbaik yang terawat di Suzdal. Ada lagi beberapa rumah kuno dan lebih dari 10 museum yang terpisah, termasuk museum sejarah Rusia. Suasana religi ala pedesaan ini sangat mengesankan. Perlu waktu satu hari untuk menghabiskan waktu tur museum dan gereja. Hal ini sangat dianjurkan untuk membeli tiket seharga 300 rubel alias Rp 75 ribu untuk semua museum.

13346873-10206772284051118-4713543483494727053-n-5758bdbac222bdf4038b456e.jpg
13346873-10206772284051118-4713543483494727053-n-5758bdbac222bdf4038b456e.jpg
Pada setiap tanggal 16 Juli setiap tahunnya ada Hari Mentimun Day. Liburan unik dan lucu, didasarkan pada kenyataan bahwa mentimun Suzdal memiliki kualitas mentimun terbaik di Rusia Tengah. Liburan ini dirayakan dengan festival musik rakyat. Bagi yang berjiwa petualang, pada musim dingin, ketika sungai membeku, lakukan perjalanan dengan berjalan kaki di atas sungai. Ini adalah jalur kehidupan kota dan Anda akan melihat papan luncur yang ditarik seorang laki-laki sambil memancing di sungai. Ini adalah cara yang indah untuk melihat desa yang unik di musim dingin.

desa wisata yang cantik dengan aliran sungai jernih
desa wisata yang cantik dengan aliran sungai jernih
13346795-10206772300851538-67306348118049994-n-5758c670a5afbd6804bfa513.jpg
13346795-10206772300851538-67306348118049994-n-5758c670a5afbd6804bfa513.jpg
Minuman pilihan di Rusia adalah vodka, Tapi khusus di Desa Suzdal, terkenal karena minuman lain bernama medovukha, yaitu soda yang terbuat dari madu. Wisatawan harus waspada terhadap pembelian minuman ini di jalan-jalan, karena banyak yang palsu. Mintalah panduan di mana Anda dapat membeli medovukha asli. Ketika saya berkunjung disini ada seorang nenek-nenek penjual medovukkha yang ramah dan bersedia diajak foto bersama. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun