Mohon tunggu...
Asita Suryanto
Asita Suryanto Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Traveler

pecinta traveling dan kuliner

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Minyak Herbal Sasak, Diproduksi Karena Cinta dan Kasih Sayang

11 November 2022   18:05 Diperbarui: 11 November 2022   18:10 1640
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Uji lab hasil produksi minyak Sasak (dok pribadi)

Setelah melalui penelitian dan pengembangan di pabriknya di Denpasar, Pulau Bali selama bertahun-tahun. Kini Minyak Sasak sudah resmi dapat dimanfaatkan khasiatnya dalam membantu mengobati berbagai macam rasa sakit dan penyakit.

Pada proses pembuatannya, Minyak Sasak atau bisa juga disebut Sasak Oil. Merupakan minyak herbal hasil ekstraksi yaitu mengambil sari pati dari berbagai macam rempah - rempah, yang mengandung berbagai macam khasiat yang digunakan untuk pengobatan tradisional .

Walaupun Minyak Sasak ini adalah ramuan tradisional warisan leluhur, namun sistem poduksinya dengan cara  modern sehinga menghasilkan varian produk yang sangat unggul untuk menjaga kesehatan dan kesegaran tubuh.

Setiap bulan produksi minyak Sasak sebanyak 30.000 botol dengan omzet diantara  500 juta rupiah 700 juta rupiah. Sewaktu pandemi omzet sempat turun selama 2 tahun  dengan omzet Rp 300 juta. Produknya sudah tersebar di seluruh Indonesia karena sudah dijual di toko e comersial di Shopee, Bukalapak, dan Tokopedia. Penjualan langsung paling laku di outlet  Kota Denpasar, Banyuwangi dan Jember.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan pilar penting dalam perekonomian Indonesia sebagai salah satu penggerak roda ekonomi nasional. UMKM juga menyerap tenaga kerja sehingga membantu mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan.

Di era digital ini, UMKM perlu melakukan penyesuaian agar dapat beradaptasi dan menghadapi tantangan baru. Bapak Nizar sangat tergantung kepada layanan aplikasi BRI. Karena dengan aplikasi BRI ini sangat memudahkan kegiatan bisnisnya. Mulai dari  mengirim gaji kepada karyawannya, membayar pembelian VCO dan bumbu dapur, transfer ke semua supplier, serta tarik uang tunai di lokasi mana pun di Indonesia.

Pak Nizar yang berusia 53 tahun ini rutin sebulan sekali pulang kampung ke Desa Tegaldlimo untuk menengok ibunya. Alumni kampus IKIP Banyuwangi ini merasa beruntung  memiliki ATM Bank Rakyat Indonesia (BRI)  karena  BRI melalui produk dan layanannya sangat menguntungkan pelaku UMKM di desa-desa di seluruh Indonesia.

Dengan tersedianya mesin anjungan ATM BRI  di seluruh pelosok Banyuwangi .  Pak Nizar sangat  terbantu apabila memerlukan ambil uang tunai . Jika diperlukan mendadak ke ATM meski posisinya sedang di pedesaan di  Desa Tegaldlimo, Banyuwangi.

Di kesempatan acara HUT127BRI ini, sebagai pelaku usaha yang berpergian ke luar kota di seluruh pelosok Bali. Pak Nizar sangat diuntungkan dengan kemudahan aplikasi BRI  yang memudahkan untuk cek saldo terakhir dan bisa transfer dari mana pun tanpa harus mencari ATM .

BRIPahlawanFinansial adalah pahlawan di bidang keuangan  bagi pertumbuhan ekonomi di desa-desa. Sebagai pelaku UMKM yang ada di daerah  sangat diuntungkan  adanya mesin anjungan ATM di setiap kecamatan di pelosok Pulau Jawa untuk mengambil tunai .

Bapak Mohammad Nizar asal Banyuwangi ini sangat menyanyangi ibundanya . Ibu Aisyah yang sudah berusia 95 tahun. Karena ibunya tercinta sering memberi contoh berbuat baik untuk beramal dan  membagi makanan kepada orang yang membutuhkan hampir setiap hari di kampung halamannya di  Tegaldlimo, Banyuwangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun