Mohon tunggu...
Rudy W
Rudy W Mohon Tunggu... Karyawan -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

rindu tak berujung rasa

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kaitan tentang Tidur, Begadang Jangan Begadang

15 Juli 2018   05:55 Diperbarui: 15 Juli 2018   08:38 1289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tribun Lampung - Tribunnews.com

Kebutuhan akan tidur setara dengan pentingnya kebutuhan manusia akan makan dan bernafas. Kurang tidur jika dibiasakan dapat menimbulkan berbagai dampak buruk bagi kesehatan. Lalu, apa yang terjadi jika kurang tidur?

Tidur memiliki peran penting bagi tubuh. Pada saat tidur, tubuh akan memperbaiki diri, baik kondisi fisik maupun mental, sehingga kita merasa segar dan berenergi saat bangun, serta siap menjalani aktivitas sepanjang hari. Selain itu, tidur juga ikut membantu proses tumbuh kembang, terutama pada anak dan remaja, karena pada saat tidurlah hormon pertumbuhan dikeluarkan.

Kebutuhan tidur  tiap orang tidak sama. Namun secara umum, dibutuhkan tidur yang berkualitas selama 7-9 jam setiap hari, agar fungsi penting di atas dapat berjalan optimal. Bagi anak-anak dan remaja, kebutuhan tidur berkisar antara 8-10 jam setiap hari.

Kebutuhan tidur yang tidak tercukupi, bisa menyebabkan Anda terlihat lelah saat bangun, menguap sepanjang hari, dan sulit untuk berkonsentrasi.

Kurang tidur dan risiko Alzheimer

Kualitas tidur yang buruk, gangguan tidur, dan mengantuk di siang hari ditemukan memiliki kaitan dengan peningkatan cairan tulang belakang yang menjadi indikator Alzheimer, ungkap studi terbaru yang dilaporkan di dalam jurnal Neurology.

Penelitian yang melibatkan 101 partisipan dengan usia rata-rata 63 tahun tersebut menganalisis kebiasaan tidur dan sampel cairan tulang belakang partisipan untuk melihat keberadaan plak dan kekusutan yang menjadi ciri khas Alzheimer.

Alasan di balik kaitan ini belum jelas, tapi sebuah studi terhadap hewan mendapati bahwa saat tidur, terjadi peningkatan kapasitas otak untuk membersihkan toksin - seperti beta amyloid, protein yang membentuk plak di dalam otak penderita Alzheimer. Kualitas tidur yang buruk diduga merusak proses pembersihan ini, termasuk pada manusia.

Meski begitu, Barbara B. Bendlin, peneliti studi dari School of Medicine and Public Health, University of Wisconsin, menegaskan bahwa tidak semua orang dengan gangguan tidur akan memiliki Alzheimer, karena tidak semua partisipan dalam kelompok studi menunjukkan kaitan yang sama.

Begadang jangan begadang

Lagu legendaris Rhoma Irama ini ada benarnya. Survei selama 6,5 tahun terhadap 430.000 warga Inggris mengungkap bahwa mereka yang kerap begadang memiliki risiko kematian 10 persen dari mereka yang tidak. Tim peneliti gabungan dari University of Surrey dan University of Chicago pun menegaskan bahwa kebiasaan begadang memicu beragam konsekuensi kesehatan, seperti masalah psikologis, diabetes, dan gangguan perut dan pernapasan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun