Bulan suci Ramadan telah mencapai setengah jalan, euforia masih terasa sangat meriah hingga saat ini. Semua orang berlomba-lomba untuk beribadah karena memanfaatkan bulan suci yang hanya datang sekali dalam setahun.Â
Bukan tanpa alasan karena beribadah dan berbuat baik di bulan Ramadan, pahala yang diperoleh akan dilipat gandakan oleh Allah SWT.
Selain itu, bulan Ramadan juga sangat erat kaitannya dengan puasa sehingga dapat disebut juga dengan bulan puasa. Puasa disini selain menahan lapar dan dahaga juga menahan hawa nafsu. Puasa dimulai setelah adzan Subuh dan berakhir saat adzan Maghrib dikumandangkan.
Menurut sebagian orang, menjalani ibadah puasa berat untuk dilaksanakan. Rasa lapar dan haus menghantui sepanjang hari membuat orang gagal beradaptasi pada awal puasa dimulai.Â
Tidak jarang pula sebagian orang sakit atau merasa tidak enak badan karena tidak berhasilnya adaptasi dengan datangnya bulan Ramadan.
Sakit pada bulan Ramadan dapat dikategorikan beberapa faktor penyebabnya, salah satunya adalah begadang. Bagi orang dewasa tidak asing dengan kata begadang.Â
Terjaga hingga waktu malam karena melakukan suatu hal ini memang pada dasarnya adalah kegiatan yang kurang baik bahkan tidak baik bagi kesehatan. Terlebih lagi jika dilakukan pada bulan Ramadan, mengapa demikian?
Aktivitas manusia terlebih lagi dalam rentang usia remaja hingga dewasa memang sedang dalam fase paling sibuk dalam kehidupan. Berangkat kuliah atau kerja sejak pagi hingga pulang malam hari merupakan makanan sehari-hari bagi mereka.Â
Belum lagi jika saat malam hari mengerjakan tugas atau membuat laporan yang harus selesai sebelum esok hari tiba alhasil mau tidak mau, suka tidak suka maka begadang menjadi solusinya.
Akan tetapi, tak heran apabila setelah itu mereka tumbang akibat terlalu sering begadang. Dampaknya akan semakin terasa apabila begadang secara rutin dilakukan saat bulan puasa.Â