Mohon tunggu...
Ashri Riswandi Djamil
Ashri Riswandi Djamil Mohon Tunggu... Guru - Belajar, belajar, dan belajar

wkwk land

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Sang Penggertak

3 Desember 2022   22:05 Diperbarui: 3 Desember 2022   23:08 186
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
enraged by pixabay.com

"Tok tok tok.... 

Pintu terbuka. Seorang pemuda kira-kira awal 20-an mengntip setengah wajahnya.

"Siapa ya?"

"Jek dan Bobi, kami temannya Lukas." ada orangnya?"

"D dia lagi keluar pak."

"Boleh kami masuk?" Bobi menampakkan senyum yang agak aneh dengan gigi yang dia tunjukkan hampir seperti ekspresi joker yang animasi. Seperti Darkie, si negro logo pasta gigi jadul. Senyum seringainya kontras dengan warna kulitnya yang hitam legam.

 Tapi Bobi masuknya coklat bukan hitam. Sebaliknya Jek berkulit putih kaukasian.

Jek dan Bobi masuk dan di dalam ada dua orang lagi, anak muda satu duduk di sofa yang satunya duduk di kursi lain. Ada meja makan dan dua kursi yang berhadapan. Di atas meja ada beberapa bungkus burger dan minuman soda. 

"Ah lagi makan siang ya?" Bobi melihat ke arah meja penuh makanan.

Teman yang lain terlihat sedikit gugup dengan kedatangan Jek dan Bobi.

Mungkin karena tatapan Bobi yang tajam dan menusuk mata yang melihatnya. Dia suka melihat orang langsung ke matanya. Mungkin ini yang dinamakan tatapan intimidatif. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun