Mohon tunggu...
Ashfiatin Nada
Ashfiatin Nada Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Kesehatan Masyrakat

Mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat 2020 UNUSA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Edukasi Makanan Seimbang Sebagai Upaya Cegah Anemia pada Remaja Santriwati di Pesantren Jabal Noer

13 Juni 2023   11:36 Diperbarui: 13 Juni 2023   11:45 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anemia merupakan kondisi kekurangan sel darah merah yang salah satu penyebabnya adalah kurangnya zat besi (Fe) yang mengakibatkan penurunan jumlah sel darah merah. Anemia dapat terjadi apabila tubuh mengalami kekurangan sel darah merah yang sehat dan tidak dapat berfungsi dengan baik yang mana keadaan sel darah merah (Hb) lebih rendah dari yang seharusnya. Zat besi sangat penting untuk menunjang masa pertumbuhan.

Hal ini yang melatarbelakangi pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat terkait edukasi anemia. Kegiatan pengmas ini merupakan salah satu dari rangkaian kegiatan pengabdian masyarakat berbasis pesantren yang dilaksanakan oleh Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat UNUSA dengan tema Kader Kreatif, Keren, Mandiri (KERAMI) di pondok Pesantren Jabal Noer, Geluran, Sidorajo. Dosen, mahasiswa serta kader santri Pondok Pesantren Jabal Noer terlibat dalam pelaksanaan kegiatan pengabidan masyarakat ini. Rangkaian kegiatan ini mulai dilaksanakan pada bulan Mei-Juni 2023.

Dokpri
Dokpri

Edukasi makanan seimbang pada kader santri merupakan hal yang sangat penting dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan santri terkait anemia. Edukasi yang diberikan mulai dari gejala, penyebab serta pencegahan anemia dengan makanan seimbang. Adapun gejala anemia yakni :
1. Letih /Lelah/Lesu/Lalai/Lupa (5L)
2. Kulit nampak pucat (kulit, bibir, gusi, mata)
3. Sering pusing dan mata berkunang-kunang
4. Sering mengantuk sehingga produktivitas menurun
5. Tidak mampu memepertahankan suhu tubuh setelah terpapar pada suhu dingin (hal ini terjadi pada anemia berat)

Tidak lupa cara mengetahui adanya anemia juga penting untuk diketahui santri, yaitu dengan cara memperhatikan wajah dan tingkah lakunya dengan ciri-ciri wajah pucat, cepat letih, kurang nafsu makan, dan kurang konsentrasi.

Selain menambah pengetahuan santri terkait gejala, penyebab, dan tanda anemia pada kesempatan ini kami juga menyampaikan upaya pencegahan anemia defisiensi besi dengan mengonsumsi makanan sumber zat besi, serta mengonsumsi tablet tambah darah (TTD) secara rutin. 

Pemberian edukasi terbatas kepada kader santri, merupakan strategi yang kami lakukan untuk membuat masyarakat pondok pesantren Jabal Noer menjadi berdaya. Diharapkan mereka dapat mengedukasi santri lainnya mengenai gejala, penyebab serta pencegahan anemia yang dalam jangka panjang dapat berdampak positif yakni masyarakat Pondok Pesantren Jabal Noer dapat membangun budaya "Bijak dalam Mengonsumsi Makanan Seimbang (Tidak Asal Makan)" dan sedikit banyaknya dapat menurunkan angka anemia pada remaja putri yang berakibat fatal jika tidak dicegah sejak dini. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun