Palu - Pasca gempa, tsunami dan tanah bergerak melanda Palu, Sigi, dan Donggala. Semua mata pun tertuju kepadanya. Bahkan perhatian itu datang dari luar negeri. Pemerintah, TNI/Polri, LSM dan bergerak cepat guna memulihkan kondisi tersebut.
Bantuan demi bantuan pun mengalir ke Palu, Sigi dan Donggala. Para relawan pun berdatangan dari penjuru tanah air guna membantu saudaranya yang sedang dilanda ujian itu.
Tak mau ketinggalan, tim Rodja Peduli Sulteng pun bergerak dan terjun langsung ke lapangan mengambil bagian meringankan beban ujian yang menimpa saudaranya. Akan tetapi, ada yang unik dari tim ini. Mereka tidak hanya berfokus pada bantuan secara materil, seperti membagikan sembako, pelayanan kesehatan dan lainya. Namun, kebutuhan batin, seperti penguatan aqidah dan iman juga difasilitasi.
"Ujian itu, bisa berupa nikmat. Nikmat itu juga ujian atau diberikan musibah. Musibah juga ujian." Kata Ustadz Rizal Yuliar Putrananda, Lc di hadapan para pengungsi, di wilayah Wombo, Kabupaten Sigi, Sulteng, Senin 8 Oktober 2018.
Ia menjelaskan ujian berupa nikmat, seperti diberikan kekayaan dan harta, maka itu ujian apakah dia bersyukur atau tidak. Seorang lainya, miskin tak memiliki harta yang banyak. Ini ujian apakah dia bersabar atau tidak bersabar.
"Allah memberikan ujian, ujian itu merupakan kasih sayangNya." ucap  Ustadz  RizalÂ
Ia mencontohkan, semua orang tua mencintai anaknya. Seorang ibu sayang kepada anaknya. Ketika anaknya berbuat salah, maka akan ditegurnya anak itu. Nak ini salah. Ketika anaknya berbuat salah lagi, akan ditegur dengan keras pula. Bahkan bisa jadi tidak cukup dengan teguran saja. Saat orang tua tak lagi menegur anaknya ketika melakukan kesalahan, maka saat itulah kasih sayangnya tidak ada lagi.
"Ujian itu meninggikan derajat." ucapnya.
Ustadz Rizal juga mengatakan jika iman kuat dalam dada seberat apapun ujian yang menempah seseorang. Maka ujian itu terasa ringan. Jika iman kuat, biar pun tinggal di tenda malam kedinginan dan siang kepanasan hati tetap sejuk. Karena adanya iman.
"Mari kita beribadah kepada Allah. Sebab nikmat yang hari ini bapak terima bukan dari kami. Tetapi semuanya dari Allah. Jadi mari semakin mendekat kepada Allah dengan sholat." Ucap kru Tim Rodja Peduli Sulteng, yang biasa disapa Umar melalui pengeras suara.