"Api" bisa berarti panas secara harfiah (denotatif), tapi juga bisa berarti amarah atau semangat (konotatif).
Makanya dalam bahasa gaul di sosial media ada kata :
"menyala abangkuh (dengan emot api 3)" artinya, semangat abangkuh seperti api yang menyala, dsb.
Atau dalam percintaan, jika seseorang wanita mengungkapkan:
"aku sayang kamu dan akan setia selamanya."
Selama belum ada akad pernikahan yang sah, patut kita curigai, apakah itu bermakna denotatif atau konotatif?, hehe...
2. Sebuah Makna Hidup dalam Konteks
Seorang filsuf bahasa bernama Ludwig Wittgenstein mengatakan bahwa makna adalah “use”, yaitu tergantung bagaimana sebuah kata digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Artinya, kita tidak bisa memahami makna hanya dari kata itu sendiri, tapi dari kapan, di mana, oleh siapa, dan untuk apa kata itu diucapkan.
Misalnya, ucapan "baiklah" bisa berarti:
Setuju (dengan senyum)