Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Refined Hallucination Framework: Harnessing AI Hallucination 2.0

18 September 2025   10:03 Diperbarui: 18 September 2025   10:03 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rationale for RHF: A structured approach to channel AI's stochastic outputs into disciplined innovation, addressing the engagement-accuracy trade-off noted in The Conversation (2025).

4. The Refined Hallucination Framework (RHF)

Overview: A four-stage methodology (Generation, Filtering, Testing, Refinement) to transform AI hallucinations into actionable knowledge.

Stage 1: Generation

AI produces diverse, statistically plausible outputs, including hallucinations, using varied parameters (e.g., high-temperature settings).

Example: Generating speculative scenarios for AI ethics in 2050.

Stage 2: Filtering

Human experts select outputs based on novelty, plausibility, and alignment with domain goals.

Example: Choosing a hallucinatory economic model for further testing.

Stage 3: Testing

Empirical validation via simulations, experiments, or theoretical analysis.

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun