Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Politik

Strategi Transformasi Dedi Mulyadi Menuju Kepemimpinan Populis Berbasis Isu Nasional

14 Mei 2025   14:23 Diperbarui: 14 Mei 2025   14:23 840
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

7. Norris, P., & Inglehart, R. (2019). Cultural Backlash: Trump, Brexit, and the Rise of Populism. Cambridge University Press. Buku ini memberikan analisis penting tentang alasan mengapa populisme bisa berkembang, dengan memberikan perhatian khusus pada budaya dan identitas nasional dalam konteks politik global. 

8. Robinson, J. A., & Acemoglu, D. (2012). Why Nations Fail: The Origins of Power, Prosperity, and Poverty. Crown Publishing Group. Buku ini menjelaskan bagaimana institusi yang inklusif atau eksklusif dapat memengaruhi kesejahteraan nasional, memberikan perspektif yang relevan dalam membangun kebijakan nasional yang berfokus pada kesejahteraan rakyat. 

9. Steger, M. B. (2017). Populism: A Very Short Introduction. Oxford University Press. Memberikan pandangan umum yang komprehensif mengenai konsep dan sejarah populisme, serta relevansinya dalam konteks politik kontemporer. 

10. Torfing, J., & Ansell, C. K. (2017). Democratic Innovations: Designing Institutions for Citizen Participation. Cambridge University Press. Buku ini menawarkan wawasan tentang inovasi demokratis dan bagaimana pemimpin populis dapat memanfaatkan partisipasi warga untuk memperkuat narasi nasional dan demokrasi. 

11. Tufekci, Z. (2017). Twitter and Tear Gas: The Power and Fragility of Networked Protest. Yale University Press. Menganalisis bagaimana media sosial dapat digunakan untuk memperkuat narasi politik populis, dengan fokus pada peran teknologi dalam mengubah cara pemimpin populis berkomunikasi dengan rakyat. 

12. Waisbord, S. (2018). The Publicness of News: A Crisis of Democracy and Journalistic Accountability. Journal of Communication, 68(1), 1-19. Artikel ini membahas tentang hubungan antara media, populisme, dan demokrasi dalam konteks modern, serta bagaimana populisme menggunakan media untuk memperkuat narasi lokal dan nasional.

13. Zizek, S. (2018). The Courage of Hopelessness: Chronicles of a Year of Acting Dangerously. Verso. Buku ini menawarkan kritik terhadap berbagai aspek populisme dan tantangannya dalam menghadapi perubahan sosial dan politik di era teknologi.

14. Zimmerman, D. (2018). Political Communication in the Age of Twitter: The Trump Campaign and the Populist Right. Routledge. Buku ini mengkaji fenomena penggunaan media sosial dalam kampanye populis dan relevansinya untuk pemimpin politik, seperti Trump dan Dedi Mulyadi, yang telah memanfaatkan platform digital untuk berinteraksi dengan pemilih.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun