Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Joget Velocity dan Hipnosis Digital

16 April 2025   14:53 Diperbarui: 17 April 2025   14:16 809
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kapitalisme Digital: Konten Menjadi Komoditas Atensi

Dalam kerangka kapitalisme digital, manusia tidak lagi menjadi pengguna, melainkan produk yang diperjualbelikan. Konten seperti joget velocity bukan tujuan, melainkan alat untuk menangkap dan menambang waktu serta fokus manusia.

Setiap detik yang kita habiskan untuk menonton "video lucu" adalah detik yang dijual ke pengiklan, dimonetisasi oleh platform, dan dieksploitasi oleh kreator. Bahkan perhatian kita terhadap ketidaksadaran kita sendiri---sudah ikut dirancang.

Inilah wajah baru eksploitatif kontemporer: tidak ada paksaan, tidak ada kekerasan. Hanya dopamine, ritme, dan swipe ke bawah.

V. Dampaknya Lebih Dalam dari yang Kita Duga

Di permukaan, joget velocity mungkin tampak seperti hiburan ringan---lucu, cepat, tidak berpretensi. Namun, di bawah permukaan, tersembunyi gelombang dekonstruksi kognitif yang pelan namun mematikan: infantilisasi publik digital.

Infantilisasi Publik Digital: Budaya Cepat, Lucu, Tanpa Kedalaman

Fenomena ini menciptakan generasi yang semakin sulit bertahan dalam ruang berpikir mendalam. Masyarakat digital kita dikondisikan untuk:

  • Tidak sabar terhadap teks panjang,

  • Menghindari kompleksitas,

  • Lebih tertarik pada impresi visual 15 detik daripada argumentasi logis 5 menit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun