Risiko pada Otak Berkembang: Anak dan Remaja sebagai Sasaran Utama
Otak manusia, terutama di usia anak dan remaja, masih sangat plastis dan mudah dibentuk oleh stimulus eksternal. Maka ketika sistem reward mereka secara konsisten dibombardir oleh konten cepat, instan, dan dangkal---terjadi proses rewiring saraf secara permanen:
Prefrontal cortex (pengendali impuls dan pusat pengambilan keputusan) berkembang lebih lambat.
-
Sistem limbik (pengatur emosi dan impuls) justru menjadi dominan.
Aktivitas dopamin basal meningkat secara artifisial, menurunkan sensitivitas terhadap stimulus normal---mereka menjadi mudah bosan, cepat lelah, dan sulit menikmati proses.
Tak berlebihan jika kita menyebut ini sebagai bentuk kolonisasi neuropsikologis terhadap generasi yang masih tumbuh.
VI. Etika, Kebijakan, dan Harapan: Menandai Bahaya dalam Format yang Menari
Ketika konten digital mampu memicu respons neurologis yang sebanding dengan zat adiktif ringan, pertanyaannya bukan lagi "Apakah ini cuma hiburan?" melainkan:
Perlukah kita mulai memberi label "konten psikoaktif"?
Konten Psikoaktif: Konsep yang Perlu Kita Seriuskan
Dalam dunia farmakologi, "psikoaktif" berarti substansi yang memengaruhi pikiran, emosi, atau kesadaran. Dalam dunia digital, kita kini menghadapi konten dengan efek serupa, terutama melalui: