Repetisi audio visual (ritme, warna terang, transisi cepat),
Penguatan dopamin instan (like, view, loop),
Induksi trance mikro melalui kecepatan dan intensitas sensorik.
Jika sebuah video bisa mengganggu pola tidur, memicu kecanduan, menurunkan rentang atensi, dan menciptakan obsesi kognitif ringan (earworm, doomscrolling, loops), maka kita telah berhadapan dengan "konten psikoaktif non-kimiawi." Ini bukan hiperbola---ini adalah peringatan dini dari bidang neurosains dan psikologi media.
Maka, pelabelan konten psikoaktif, sebagaimana label "mengandung aditif" atau "perlu bimbingan orang tua," bukanlah langkah reaktif, melainkan preventif.
Usulan: Literasi Neuro-Digital Sebagai Pendidikan Dasar Baru
Kita hidup di zaman ketika anak 9 tahun lebih paham algoritma viral daripada hukum gravitasi. Maka sudah saatnya kita:
Mengajarkan mekanisme dasar dopamin dan sistem reward,
Menjelaskan bahaya loop atensi dan konten adiktif,
Membiasakan berpikir reflektif tentang kenapa dan bagaimana kita mengkonsumsi konten.
Literasi digital saja tidak cukup. Kita perlu naik kelas: literasi neuro-digital---pembekalan publik agar tidak hanya melek media, tapi juga melek otak sendiri.