Mohon tunggu...
Asep Setiawan
Asep Setiawan Mohon Tunggu... Akuntan - Membahasakan fantasi. Menulis untuk membentuk revolusi. Dedicated to the rebels.

Nalar, Nurani, Nyali. Curious, Critical, Rebellious. Mindset, Mindmap, Mindful

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Daging dan Tulang di Keresek

30 Juni 2023   08:09 Diperbarui: 4 Agustus 2023   21:24 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Ketidakadilan dikaitkan dengan nasib dan tingkatan amal? What? Ini jelas melecehkan. Bagaimana seseorang bisa diadili dan didakwa rendah dan sedikit amalnya atas dasar isi keresek kurban. Ini keterlaluan. Sedangkan isi keresek itu diluar kendali dirinya.

Spirit utama kurban adalah kasih sayang dan keadilan yaitu agar semua orang bisa merayakan hari raya dengan gembira, berbagi dan berempati. Janganlah spirit ini dinodai dengan ketidakadilan isi keresek yang sebagian lebih banyak tulang sementara keresek lain lebih banyak daging.

Panitia kurban tetap dingin telinga sih bila pun ketidakadilan seperti ini terjadi, sebab tidak ada dan tidak banyak orang yang akan melakukan protes atas ketidakadilan yang ada.

Kalaupun ada yang protes, dia harus siap dengan stigma dan cemooh tidak sebagai orang yang tidak tau bersyukur, tidak tau terima kasih, kurang adab, dan lain sebagainya.

Bagaimana bisa orang dicemooh seperti itu padahal dia hanya mengungkapkan fakta, berharap keadilan, dan ini adalah kecerobohan panitia? Ketidakadilan bertumpuk-tumpuk jadinya.

Tapi bagaimana pun keadilan harus ditegakkan. Setiap orang berhak atas bagian yang sama dalam hal pembagian hasil kurban. Jumlah daging yang sama untuk semua orang dan jumlah tulang yang sama untuk semua orang.

Untuk itu panitia bisa bekerja dengan lebih teliti, hati-hati, dan seksama. Bagian daging dipisahkan dengan bagian tulang. Setiap bagian berada dalam volume yang sama untuk setiap keresek bagi orang yang menerimanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun