Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Bukber Tidak Sekadar Rutinitas: Tips Membuat Bukber Lebih Bermakna

16 Maret 2025   09:45 Diperbarui: 16 Maret 2025   16:57 750
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : ---Pngtree---suhoor and iftar party muslim_7418222

Agar Bukber Tidak Sekadar Rutinitas: Tips Membuat Bukber Lebih Bermakna

"Siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun juga."

Buka puasa bersama, atau yang sering disingkat menjadi bukber, telah menjadi tradisi yang sangat dinantikan selama bulan Ramadan. Aktivitas ini tidak hanya sekadar ajang berkumpul dengan keluarga, teman, atau rekan kerja, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi dan berbagi kebahagiaan.

Bukber Tradisi Lawas

Bukber, atau buka puasa bersama, bukanlah fenomena baru yang muncul belakangan ini. Tradisi ini telah ada sejak zaman Rasulullah Saw., di mana berbuka puasa bersama sudah menjadi kebiasaan yang sangat dianjurkan.

Rasulullah Saw. senantiasa mengajak para sahabatnya untuk berbuka bersama, menekankan pentingnya kebersamaan dan berbagi dalam momen berbuka puasa. Beliau senantiasa memastikan bahwa tidak ada seorang pun sahabat yang berbuka sendirian selama masih ada makanan yang bisa dibagikan.

Meskipun hidangan yang disajikan di rumah Nabi terbilang sederhana, seperti kurma dan air, namun momen kebersamaan itulah yang menjadikan buka puasa begitu istimewa dan penuh makna.

Hal ini mengajarkan kita bahwa nilai utama dari buka bersama bukan terletak pada kemewahan hidangan, melainkan pada kehangatan kebersamaan, semangat berbagi, dan rasa syukur atas nikmat yang diberikan.

Dengan demikian, bukber bukan sekadar acara makan-makan, melainkan warisan spiritual yang penuh makna dan terus relevan hingga saat ini.  Rasulullah bahkan bersabda:

"Barang siapa memberi makan orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa tersebut, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa itu sedikit pun." (HR. Tirmidzi)

Tradisi ini terus dilestarikan hingga kini, menjadi salah satu momen yang dinantikan selama bulan Ramadan.

Manfaat Bukber

Berbuka bersama tidak hanya memberikan manfaat untuk mengisi perut, tetapi juga memiliki dampak positif bagi jiwa dan hubungan sosial. Yang pertama adalah meningkatkan ukhuwah atau persaudaraan. Makan bersama adalah cara yang efektif untuk mempererat ikatan, baik dengan teman, keluarga, maupun rekan kerja. Momen ini menjadi ajang untuk saling berinteraksi dan memperkuat hubungan.

Kedua, buka puasa bersama juga mengingatkan kita untuk bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT. Saat berkumpul dan menikmati hidangan bersama, kita diingatkan betapa beruntungnya kita memiliki rezeki yang cukup, sementara banyak orang lain mungkin tidak seberuntung kita.

Ketiga, berbuka bersama juga melatih keikhlasan dan kepedulian. Misalnya, jika biasanya buka puasa dilakukan di restoran, cobalah sesekali berbagi makanan dengan anak yatim atau orang-orang yang membutuhkan di jalanan. Pengalaman ini akan memberikan rasa yang berbeda dan mendalam, karena kita tidak hanya menerima, tetapi juga memberi. Hal ini mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap sesama dan menumbuhkan rasa empati.

Bagaimana Bukber yang Bermakna

Agar buka puasa bersama (bukber) lebih bermakna, diperlukan lebih dari sekadar berkumpul dan menikmati hidangan. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjadikan momen ini lebih berkesan dan bermanfaat.

1. Jadikan Ajang Mempererat Silaturahmi

Buka puasa bersama (bukber) sebaiknya tidak hanya menjadi ajang berkumpul dan menikmati hidangan, tetapi juga dimaknai sebagai sarana mempererat silaturahmi. Dalam momen ini, kita bisa saling mengenal lebih dalam, mengobrol dari hati ke hati, serta menyelesaikan kesalahpahaman yang mungkin pernah terjadi.

Jika ada hubungan yang sempat renggang, bukber bisa menjadi kesempatan emas untuk memperbaikinya dan membangun kembali kedekatan dengan penuh keikhlasan.

Islam sendiri sangat menekankan pentingnya menjaga silaturahmi. Rasulullah Saw. bersabda:

"Barang siapa yang ingin diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah ia menyambung tali silaturahmi." (HR. Bukhari) [Shahih No.5986 Versi Fathul Bari].

Selain itu, dalam Al-Qur'an, Allah juga berfirman:

"Dan bertakwalah kepada Allah yang dengan (menggunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu." (QS. An-Nisa: 1).

Dari sini, jelas bahwa menjaga dan mempererat silaturahmi bukan hanya memberikan keberkahan dalam kehidupan dunia, tetapi juga bernilai ibadah yang mendekatkan kita kepada ridha Allah. Oleh karena itu, mari jadikan bukber sebagai sarana untuk mempererat hubungan, saling memaafkan, dan meraih keberkahan Ramadan bersama.

2. Sisipkan Kegiatan Yang Bernilai Ibadah

Agar buka puasa bersama (bukber) lebih bermakna, sebaiknya tidak hanya berfokus pada hidangan semata, tetapi juga disisipkan kegiatan yang bernilai ibadah. Sebelum berbuka, bisa diadakan kajian singkat, tadarus Al-Qur'an, atau tausiyah ringan yang dapat menambah wawasan keislaman dan memperkuat keimanan. Dengan demikian, bukber tidak hanya menjadi momen kebersamaan secara fisik, tetapi juga kesempatan untuk memperkaya jiwa dengan ilmu dan ibadah.

Rasulullah Saw. bersabda:

"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga." (HR. Muslim).

Dari hadits tersebut, kita diajak untuk selalu berusaha menambah ilmu dan memperbanyak ibadah, terlebih di bulan Ramadan yang penuh keberkahan. Dengan menyisipkan kegiatan yang bernilai ibadah dalam bukber, kita tidak hanya mendapatkan kebersamaan, tetapi juga meraih pahala dan keberkahan yang lebih besar.

3. Jadikan Bukber Sebagai Sarana Berbagi

Buka puasa bersama (bukber) tidak hanya menjadi ajang berkumpul dan menikmati hidangan, tetapi juga bisa dijadikan sebagai sarana berbagi dengan sesama. Selain mengundang teman atau kolega, alangkah baiknya jika bukber juga melibatkan mereka yang kurang mampu, seperti anak yatim, fakir miskin, atau musafir yang sedang dalam perjalanan. Dengan berbagi, kebahagiaan yang dirasakan akan semakin bermakna, dan Ramadan pun menjadi lebih penuh berkah.

Islam sangat menekankan pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Rasulullah Saw. bersabda:

"Barang siapa memberi makan kepada orang yang berpuasa, maka baginya pahala seperti orang yang berpuasa itu, tanpa mengurangi pahala orang yang berpuasa sedikit pun." (HR. Tirmidzi).

Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan. (Sambil berkata,) 'Sesungguhnya kami memberi makan kepadamu hanya karena mengharap keridaan Allah. Kami tidak menghendaki balasan dan terima kasih dari kamu.'" (QS. Al-Insan: 8-9).

Dari ayat dan hadits tersebut, jelas bahwa memberi makan kepada orang lain, terutama yang membutuhkan, adalah amalan yang sangat dianjurkan dan mendatangkan pahala besar. Dengan menjadikan bukber sebagai ajang berbagi, kita tidak hanya merasakan kebersamaan, tetapi juga menebarkan kebaikan dan memperoleh keberkahan di bulan Ramadan.

4. Jangan Hanya Berfokus pada Makan Bersama

Agar buka puasa bersama (bukber) lebih bermakna, penting untuk mengatur acara dengan baik sehingga tidak hanya berfokus pada makan bersama. Selain menikmati hidangan, bukber bisa diisi dengan sesi berbagi pengalaman Ramadan, refleksi diri, atau diskusi ringan yang membangun semangat kebersamaan. Dengan demikian, momen ini menjadi lebih bermanfaat dan memberikan inspirasi bagi setiap peserta.

Rasulullah Saw. bersabda:

"Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan, satu bagian menguatkan bagian yang lain." (HR. Bukhari & Muslim).

Selain itu, Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3).

Dari ayat dan hadits tersebut, kita diajak untuk membangun kebersamaan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual dan intelektual. Dengan mengadakan sesi refleksi dan diskusi dalam bukber, kita dapat saling mengingatkan dalam kebaikan, memperkuat ikatan persaudaraan, dan menjadikan Ramadan sebagai momen yang lebih bermakna bagi semua.

5. Perhatikan Kesederhanaan Dan Esensi Dari Bukber

Terakhir, dalam mengadakan buka puasa bersama (bukber), penting untuk tetap memperhatikan kesederhanaan dan esensi dari acara itu sendiri. Jangan sampai tujuan utama Ramadan, yaitu meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial, justru terlupakan karena euforia yang berlebihan. Bukber seharusnya menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan memperbanyak ibadah, bukan sekadar kemewahan atau ajang pamer.

Rasulullah Saw. mengajarkan kesederhanaan dalam segala hal, termasuk dalam makan dan minum. Beliau bersabda:

"Anak Adam tidak memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk napasnya." (HR. Tirmidzi).

Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31).

Dari hadits dan ayat tersebut, kita diingatkan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan, termasuk dalam merayakan bukber. Dengan tetap mengutamakan kesederhanaan, kebersamaan, dan nilai ibadah, bukber akan menjadi momen yang benar-benar bermakna, penuh keberkahan, dan sesuai dengan semangat Ramadan.

Kesimpulan 

Secara keseluruhan, bukber bisa menjadi lebih bermakna jika kita mengisinya dengan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dan kepedulian. Dengan begitu, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul biasa, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan dengan sesama.

Semoga setiap bukber yang kita lakukan bisa membawa berkah dan mendekatkan kita pada tujuan utama Ramadan, yaitu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

Sumber Bacaan

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun