Mohon tunggu...
Asep Saepul Adha
Asep Saepul Adha Mohon Tunggu... Guru SD

Senang membaca dan suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Agar Bukber Tidak Sekadar Rutinitas: Tips Membuat Bukber Lebih Bermakna

16 Maret 2025   09:45 Diperbarui: 16 Maret 2025   16:57 749
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi : ---Pngtree---suhoor and iftar party muslim_7418222

Rasulullah Saw. bersabda:

"Mukmin yang satu dengan mukmin lainnya ibarat sebuah bangunan, satu bagian menguatkan bagian yang lain." (HR. Bukhari & Muslim).

Selain itu, Allah berfirman dalam Al-Qur'an:

"Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman, mengerjakan kebajikan, saling menasihati dalam kebenaran, dan saling menasihati dalam kesabaran." (QS. Al-Asr: 1-3).

Dari ayat dan hadits tersebut, kita diajak untuk membangun kebersamaan yang tidak hanya bersifat fisik, tetapi juga spiritual dan intelektual. Dengan mengadakan sesi refleksi dan diskusi dalam bukber, kita dapat saling mengingatkan dalam kebaikan, memperkuat ikatan persaudaraan, dan menjadikan Ramadan sebagai momen yang lebih bermakna bagi semua.

5. Perhatikan Kesederhanaan Dan Esensi Dari Bukber

Terakhir, dalam mengadakan buka puasa bersama (bukber), penting untuk tetap memperhatikan kesederhanaan dan esensi dari acara itu sendiri. Jangan sampai tujuan utama Ramadan, yaitu meningkatkan ketakwaan dan kepedulian sosial, justru terlupakan karena euforia yang berlebihan. Bukber seharusnya menjadi ajang untuk mempererat silaturahmi dan memperbanyak ibadah, bukan sekadar kemewahan atau ajang pamer.

Rasulullah Saw. mengajarkan kesederhanaan dalam segala hal, termasuk dalam makan dan minum. Beliau bersabda:

"Anak Adam tidak memenuhi wadah yang lebih buruk daripada perutnya. Cukuplah bagi anak Adam beberapa suap yang dapat menegakkan tulang punggungnya. Jika harus lebih, maka sepertiga untuk makanannya, sepertiga untuk minumnya, dan sepertiga untuk napasnya." (HR. Tirmidzi).

Allah juga berfirman dalam Al-Qur'an:

"Dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31).

Dari hadits dan ayat tersebut, kita diingatkan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan, termasuk dalam merayakan bukber. Dengan tetap mengutamakan kesederhanaan, kebersamaan, dan nilai ibadah, bukber akan menjadi momen yang benar-benar bermakna, penuh keberkahan, dan sesuai dengan semangat Ramadan.

Kesimpulan 

Secara keseluruhan, bukber bisa menjadi lebih bermakna jika kita mengisinya dengan nilai-nilai kebaikan, kebersamaan, dan kepedulian. Dengan begitu, tradisi ini tidak hanya menjadi ajang berkumpul biasa, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas diri dan hubungan dengan sesama.

Semoga setiap bukber yang kita lakukan bisa membawa berkah dan mendekatkan kita pada tujuan utama Ramadan, yaitu menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun