Mohon tunggu...
Asep Totoh Widjaya
Asep Totoh Widjaya Mohon Tunggu... Dosen - Keep Smile and Change Your Life

Guru SMK Bakti Nusantara 666-Kepala HRD YPDM Bakti Nusantara 666 Cileunyi Kab.Bandung, Wakil Ketua BMPS Kab. Bandung, Dosen di Universitas Ma'soem, Konsultan Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Nasib PTS

4 Juli 2020   03:41 Diperbarui: 4 Juli 2020   03:38 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan tinggi sangat membantu negara agar mampu bersaing di tataran global dengan mengembangkan produktivitas, fleksibilitas dan keahlian para pegawai, serta menghasilkan, menerapkan dan menyebarkan ide dan teknologi terbaru.

Kondisi nyata jika perguruan tinggi berperan penting dalam kehidupan sosial masyarakat, yaitu sebagai lembaga kebudayaan, pusat interaksi dan diskusi sosial kemasyarakatan serta sebagai pusat kegiatan intelektual.

Namun saat ini masa sulit Perguruan Tinggi khususnya Swasta atau PTS tak bisa dihindari, hal ini seiring tak menentunya kapan pandemi virus korona (covid-19) akan berakhir di Indonesia.

PTS merasakan sekali dampak dari masa pandemi ini, faktor utamanya karena kegiatan ekonomi menjadi lesu. Banyak perusahaan melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) bahkan masyarakat yang berdagang dan terlibat Usaha Kecil Menengah (UKM) banyak yang berhenti.

Tidak bisa diprediksikan jika masa pandemi ini sampai kapan berakhir?, jika saja terus berlangsung hingga tiga bulan ke depan mayoritas Perguruan Tinggi Swasta (PTS) akan mengalami kesulitan pembiayaan sebab mahasiswanya sebagai sumber utama pendanaan PTS diperkirakan akan mengalami kesulitan membayar SPP.

Jelas sekali, jika kondisi saat ini tentunya berpengaruh pada penghasilan orang tua atau mahasiswa yang statusnya pegawai. Ujungnya, mahasiswa tidak mampu bayar yang berakibat pada pendapatan PTS. kita tahu jika pendapatan PTS 90 persennya berasal dari mahasiswa itu sendiri.

Menjadi kesulitan nyata semua PTS, selain prioritas keuangan mereka masih bagi keperluan internal dosen dan tenaga kependidikan (tendik) ditambah lagi himbauan untuk memberikan subsidi pulsa bagi mahasiswanya.

Tentunya kondisi berbeda pada Perguruan Tinggi Negeri (PTN) tak akan terganggu, sebab urusan penggajian masih ditangani negara dan bagi beberapa PTS tentunya selalu menjadi kendala tersendiri.

Tantangan Era 4.0

Sebelum pandemi saja, jumlah mahasiswa baru di perguruan tinggi swasta (PTS) di Jawa Barat tahun akademik 2019/2020 mengalami penurunan sampai 30 persen. Hal itu terutama disebabkan oleh faktor ekonomi, meskipun demikian ada juga PTS yang mengalami kenaikan kenaikan jumlah mahasiswa.

Menurut data yang masuk ke Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Jabar dan Banten, banyaknya orang tua yang merasa tidak mampu membiayai kuliah anak-anaknya menjadi salah satu penyebab turunya jumlah mahasiswa baru PTS.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun