Menanamkan Semangat Filantropis melalui Takjil on the Road

Bulan Ramadhan selalu membawa berkah bagi banyak orang. Bukan hanya sebagai ajang meningkatkan ibadah, tetapi juga sebagai momen memperkuat kepedulian sosial. Di SMP Muhammadiyah 3 Depok Sleman Yogyakarta (SMP Mugadeta), suasana Ramadhan tidak hanya diisi dengan kajian dan doa, tetapi juga aksi nyata yang menanamkan nilai berbagi kepada siswa. Salah satu kegiatan yang telah menjadi tradisi tahunan adalah "Takjil On The Road", di mana siswa dan guru turun langsung ke jalan untuk berbagi makanan berbuka puasa kepada mereka yang membutuhkan.

Sejak siang, sekelompok siswa yang tergabung dalam Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMP Mugadeta bekerja dengan semangat, wajah-wajah mereka berseri penuh antusiasme.  Mereka menyiapkan ruangan untuk pelaksanaan Kajian Senja Ramadhan dan Persiapan Pembagian Takjil On The Road. "Ini bukan sekadar membagikan makanan, tapi juga mengajarkan kami untuk lebih peduli dengan orang-orang di sekitar," kata Alya Rachmi Sanjaya, siswa kelas delapan, salah satu panitia kegiatan.

Dana untuk kegiatan ini berasal dari berbagai sumber. Para siswa dengan sukarela menyisihkan sebagian uang saku mereka, sementara guru turut berdonasi. Tidak luput, bantuan dari Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (LAZISMu) Cabang Depok Sleman turut menyukseskan program ini.

Menjelang sore pasca Kajian Senja, kelompok siswa yang bertugas membagikan takjil bersiap. Mereka didampingi guru menuju titik-titik strategis di sekitar sekolah---perempatan lampu merah Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dan pertigaan lampu merah Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan senyum di wajah, mereka menghampiri pengemudi ojek online, tukang becak, pedagang kaki lima, dan para pekerja harian yang tengah menunggu waktu berbuka. "Terima kasih, Nak. Semoga berkah," ucap seorang bapak tua yang menerima takjil dengan mata berbinar. Melihat ekspresi kebahagiaan itu, para siswa semakin bersemangat. Ternyata, berbagi bukan hanya tentang memberi, tetapi juga tentang merasakan kebahagiaan bersama.

Takjil On The Road bukan hanya sekadar membagikan makanan, tetapi juga menjadi sarana pembelajaran karakter yang nyata. Siswa belajar bahwa berbagi bukan hanya soal materi, tetapi juga soal keikhlasan dan empati. "Kami ingin anak-anak merasakan langsung bagaimana berbagi itu bukan hanya membantu orang lain, tetapi juga membawa kebahagiaan bagi diri sendiri," ujar Halimah Sa'diyah, pembimbing yang mendampingi kegiatan ini.

Kegiatan ini pun memberikan dampak yang luar biasa. Selain menumbuhkan sikap dermawan, siswa juga semakin memahami realitas sosial yang ada di sekitarnya. Mereka tidak hanya belajar dari buku atau teori, tetapi dari pengalaman nyata di lapangan. "Sekolah harus menjadi tempat yang tidak hanya mengajarkan akademik, tetapi juga membentuk karakter dan kepedulian sosial anak-anak," ungkap Halimah Sa'diyah dengan penuh keyakinan.

Kegiatan Takjil on the Road. Sumber: SMP Mugadeta

Ramadhan di SMP Mugadeta bukan hanya tentang menahan lapar dan dahaga, tetapi juga tentang menanamkan nilai-nilai luhur yang diharapkan terus melekat dalam diri siswa. Semangat berbagi yang tumbuh selama bulan suci ini diharapkan menjadi kebiasaan yang terus berlanjut di luar Ramadhan, membentuk generasi yang peduli, dermawan, dan memiliki empati tinggi terhadap sesama. Sebab sejatinya, kebahagiaan sejati bukanlah tentang seberapa banyak yang kita miliki, tetapi seberapa banyak yang kita berikan untuk orang lain.