Ku seruput kopi yang disajikan padaku dalam-dalam, menikmati senja tak berwarna di penghujung hari.Â
Baru saja kunikmati beberapa putaran arak. Kornea mataku berputar, sudah kuberitahu dia aku sedang sakit jiwa dan kuinginkan segelas arak yang memabukkan jiwa pula.Â
Dia katakan bahwa semuanya akan berakhir jika aku benar-benar menyentuh gelas berisi air haram itu. Â
Dilema.....
Dialah dalang dari sakit jiwaku ini, tapi tidak diizinkannya aku menyentuh penenang sakit itu.Â
Bodoh....
Tolol....
Cinta benar-benar membuatku tersudut dalam gelap.Â
Aku membencinya namun aku tidak punya niat untuk meninggalkannya.Â
Aku benar-benar membutuhkan penenang saat dia tak berkirim kabar padaku,saat penenang itu ada dan  dia akan muncul dengan sejuta pesona, membuat aku dilema.Â
Kegelapan membayangiku dan kemudian dia datang secara tiba-tiba dan menawarkan surga kepadaku.Â