Mohon tunggu...
Aryani_Yani
Aryani_Yani Mohon Tunggu... pegawai negeri -

Lahir di kota hujan yg sejuk, dari ortu yg asli Jawa, tp belum pernah bisa berkomunikasi dlm bahasa Jawa, pernah 10 tahun terdampar di Banjarbaru yg panas, tp balik lg ke kota kelahiran tercinta...I am just the way I am, a little dreamer, agak pemalu tp gak malu-maluin koq :-), melankonlis kuat tp sedikit koleris, pecinta tanaman & lingkungan, mudah terharu, senang fotografi, design & art, handycraft, travelling & ecotourism, pokoknya yg serba alami dech alias naturalist, a lot of friendship...hmm apa lagi yaaa....kalo nulis kyknya belum jd hobi dech, makanya gabung di kompasiana :-D. Jd job creator adalah 'impian' tp belum kesampaian tuh. Email : ryani_like@yahoo.com. Instagram : aryaniyani21

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Wisata Sejarah yang Terlupakan: Titik Nol Kilometer-Mertjusuar Anjer 1885

12 Agustus 2012   06:12 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:54 2883
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_199711" align="aligncenter" width="600" caption="Mercusuar Anyer dari halaman depan"][/caption] Siang itu perjalanan melewati pesisir Banten begitu melelahkan. Debu-debu jalanan dan polusi asap kendaraan membuat suasana semakin panas. Setelah melewati kemacetan di atas jalanan yang rusak di sepanjang Pelabuhan Merak dan pabrik-pabrik besar di Cilegon, akhirnya sampailah di Anyer. Waktu itu hari sudah sore, sinar matahari mulai meredup, kebetulan sekali karena saya ingin mengejar sunset di Pantai Barat Banten (tetep ya hehe). Dari pinggir jalan pemandangan pantai di sebelah kanan jalan begitu indah. Awalnya bingung juga mau berhenti di pantai yang mana, akhirnya saya dan teman-teman memutuskan untuk mengunjungi Mercusuar Anyer. Katanya sih bangunan ini merupakan ‘Monas’nya Anyer. Jujur saja saya sendiri baru pertama kali tahu tempat ini, sepertinya yang di luar banten juga tidak banyak yang tahu. Rata-rata orang hanya mengenal Pantai Anyer atau Carita jika berkunjung daerah pesisir barat Banten. Wah sayang sekali ya padahal tempat ini sangat penting dan bersejarah.

[caption id="attachment_199712" align="aligncenter" width="534" caption="Gerbang Mercusuar Anyer"]

13447505261944629031
13447505261944629031
[/caption] Gerbang menuju mercusuar sudah terlihat dari pinggir jalan, masih dengan ejaan lama yang belum disempurnakan. Suasana begitu sepi ketika mobil kami memasuki kompleks mercusuar. Di sana hanya tampak beberapa pasang muda-mudi yang sedang menikmati keindahan pantai. Ada beberapa kru dari DAAI TV yang saya lihat sedang liputan di sana.

[caption id="attachment_199713" align="aligncenter" width="400" caption="Dari sisi samping"]

1344750608691097292
1344750608691097292
[/caption] [caption id="attachment_199714" align="aligncenter" width="400" caption="Dari sisi depan"]
13447506761661481039
13447506761661481039
[/caption] [caption id="attachment_199716" align="aligncenter" width="400" caption="Dari arah barat"]
1344750782387079379
1344750782387079379
[/caption] Dari halaman depan, mercusuar tampak tinggi menjulang. Siluet mercusuar tampak indah dengan latar belakang matahari senja dan pohon-pohon kelapa. Saya mengambil foto mercusuar dari beberapa sisi, semua saya ambil dengan sudut rendah supaya seluruh bangunan dapat terbingkai. Mari kita tengok sebentar catatan sejarah seputar Mercusuar Anyer. Kebayang gak sih kalau tempat ini merupakan saksi beberapa peristiwa sejarah penting yang terjadi di Pulau Jawa. Kalau kita browsing di internet tentang Mercusuar Anyer, pasti selalu berkaitan dengan pembangunan jalan utama pantura (Anyer-Panarukan) di zaman Pemerintahan Hindia Belanda. Di sini ada prasasti yang bertuliskan “0 km Anyer-Panarukan 1806”. Seorang bapak yang bertugas di kawasan ini juga menuturkan, di sinilah tempat pertama kali pekerjaan besar pembangunan jalan Anyer sampai Panarukan sepanjang 1000 km dimulai. Proyek semasa Gubenur Jenderal Daendels yang terkenal memakan banyak korban jiwa dari rakyat Indonesia ini masih bisa kita nikmati hasilnya hingga hari ini. Maka sudah seharusnya kita berterima kasih kepada nenek moyang kita atas pengorbanannya di masa itu.

[caption id="attachment_199717" align="aligncenter" width="400" caption="Prasasti "]

13447508871452619037
13447508871452619037
[/caption] [caption id="attachment_199718" align="aligncenter" width="534" caption="Salah seorang petugas yang menjaga kawasan ini, di belakangnya adalah pondasi mercusuar Anyer yang pertama dibangun"]
1344750996953358311
1344750996953358311
[/caption] Tempat ini tidak hanya menjadi saksi sejarah kekejaman penjajahan Belanda, tetapi juga sejarah alam saat meletusnya Gunung Krakatau di selat Sunda tahun 1883. Di bawah prasasti 'titik 0 km’ tersebut, ada pondasi mercusuar berbentuk lingkaran. Kabarnya ini adalah lokasi pertama kali dibangunnya Mercusuar Anyer, sebelum hancur karena letusan Gunung Krakatau. Rupanya letusan gunung berapi menimbulkan tsunami dahsyat yang meluluhlantakkan kawasan ini. Beberapa sumber di internet menyebutkan mercusuar pertama ini dibangun tahun 1806. Dua tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, pemerintah Hindia Belanda membangun kembali mercusuar. Lokasinya lebih jauh dari bibir pantai yaitu sekitar 100 m, hal ini bertujuan untuk menghindari abrasi dan korosi akibat air laut. Mercusuar setinggi 75.5 m dengan 18 lantai ini masih berdiri kokoh dan masih bisa kita saksikan hingga saat ini, seperti yang terlihat di foto saya ini. Di atas pintu gerbang masuknya terdapat tulisan dalam bahasa Belanda. Di depannya juga terdapat prasasti dengan tulisan yang sama. Di situ tertulis nama “Z.M. Willem III”. Ternyata pembangunan mercusuar ini dibangun pada masa pemerintahan Z.M Willem III.

[caption id="attachment_199719" align="aligncenter" width="534" caption="Tulisan berbahasa Belanda di atas pintu masuk mercusuar"]

134475110653712556
134475110653712556
[/caption] [caption id="attachment_199720" align="aligncenter" width="534" caption="Prasasti berbahasa Belanda di depan mercusuar Anyer"]
1344751189726119737
1344751189726119737
[/caption] [caption id="attachment_199721" align="aligncenter" width="400" caption="Milik Dinas Perhubungan"]
1344751254807334318
1344751254807334318
[/caption] Waktu itu mercusuar ini sangat penting perannya dalam menentukan untuk menentukan arah mata angin di selat sunda dan menentukan batas daratan dan lautan serta sebagai rambu penerangan kapal-kapal pedagang VOC yang berlayar melintasi selat sunda yang merupakan jalur pelayaran internasional pada abad 18-an. Sampai saat inipun, mercusuar ini masih sering digunakan oleh Dirjen Perhubungan Laut sebagai alat bantu navigasi kapal laut yang melintasi selat sunda. Penjaga di situ mengatakan kalau lampu yang dipancarkan dari mercusuar itu terang sekali di malam hari sehingga bisa membantu penerangan bagi kapal-kapal yang melintas di tengah laut dari jarak sekian mil. Kabarnya mercusuar ini juga sempat rusak akibat hantaman meriam angkatan laut Jepang sekitar tahun 1942. Sayang sekali saat saya berkunjung ke sana hari sudah terlalu sore, dan harus segera kembali ke Bogor. Pintu menara mercusuar juga ditutup sehingga saya tidak bisa masuk ke dalam. Padahal penasaran juga ingin melihat isi di dalamnya seperti apa, bisa uji nyali juga kan seperti acara-acara show di TV hehehe. Tidak hanya berwisata sejarah, kita juga bisa menikmati pemandangan pantai di sekitar mercusuar terutama di saat matahari tenggelam. Matahari senja terlihat bulat di langit senja yang berwarna merah jingga, ditambah lagi refeksinya menimbulkan warna yang kemerahan di atas air laut. Sayang matahari cepat menghilang karena tertutup awan. Batu-batu karang menghiasi pinggiran pantai, tetapi sayangnya terlihat agak kotor, mungkin karena kurang perawatan. Beberapa kapal nelayan dan perahu motor terlihat berlalu-lalang melintas di depan pantai. Menjelang maghrib, tampak kerlap-kerlip lampu di arah utara yang kemungkinan adalah Pelabuhan Merak.

[caption id="attachment_199722" align="aligncenter" width="400" caption="Sunset di pantai Mercusuar Anyer"]

13447513591119899678
13447513591119899678
[/caption] [caption id="attachment_199723" align="aligncenter" width="400" caption="Sunset di balik bingkai daun"]
13447514282039670537
13447514282039670537
[/caption] [caption id="attachment_199724" align="aligncenter" width="400" caption="Siluet dan refleksi senja"]
13447515141044743658
13447515141044743658
[/caption] Walaupun saat ini banyak destinasi wisata yang menarik dan bagus-bagus, tetapi karena nilai historisnya sudah selayaknya mercusuar Anyer ini menjadi salah satu tujuan wisata saat berkunjung ke Banten. Semoga ke depannya pemerintah daerah Banteh bisa lebih mempromosikan kawasan ini sebagai tempat wisata sejarah yang wajib dikunjungi oleh para turis.

[caption id="attachment_199725" align="aligncenter" width="350" caption="Bukti sudah sampai ke Mercusuar Anyer :-)"]

1344751656516048110
1344751656516048110
[/caption] Semoga bermanfaat Selamat weekend Bogor, 12 Agustus 2012 Note : Sumber artikel: http://expeditionaissance.blogspot.com/2012/01/mercusuar-anyer.html http://infowisataku.com/place/obyek-wisata-banten-mercusuar-anyer-kidul-dan-sejarah-indonesia http://www.trackpacking.com/destinations/mercusuar-anyer/ Sumber foto : milik pribadi, diambil dengan kamera poket

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun