Mohon tunggu...
M@sbh@y
M@sbh@y Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mencurahkan isi kepala,hati dan pikiran.

Ranger in country guardian .freewriter . berbagi info,pnglamn,kenangan, segala yg singgah dan bermain di pikiran dan ingatan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

(Mencari Cinta) Shafa di Mana...

27 September 2018   12:30 Diperbarui: 11 Juli 2021   18:19 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jalanan desa (tglreja.rejotangan tulungagungjawatimur.indonesia)masbhay.27sept2018.11.44 wib.

kembali setelah lebih satu dasawarsa

Ku susuri jalanan desa

Berpayung teriknya sang surya

Menembus pekat debu jalanan

Dan hilir mudik kendaraan.

Telah banyak yang berbeda


Aku kembali pulang
Mencari  serpihan yang hilang

Bersamamu yang tinggal kenang


Jalan tanah itu sudah tak ada
Jejak ban sepeda kita yang jelas saat tanah basah.
Terpendam dalam beberapa lapisan.

Jalanan ini masih menyimpan

Kisah kita yang tinggal kenangan.

Lebih satu dasawarsa

Wajah wajah  yang melewatinya

Tak lagi sama

yang kutemuipun tak satu jua

 tak satupun lagi aku mengenalnya.

Luka itu masih aku rasa 

Tak hendak ingin mengembalikanya

Biarlah tertinggal untuk menjadi satu satunya yang tersisa untuk aku punya.

Setelah hilang belahan belahan jiwa yang ku puja.

Kamu dan dia entah dimana kini berada.

Pertemuan itu jelas akan mengorek kembali luka lama .

Aku memilihnya. Sakit itu membuatku bahagia karena kamu yang telah menorehnya .

Belahan hatiku yang kau bawa 

Ingin ku tahu apa kabarnya

Sekalipun hanya suara yang tak ku kumiliki darinya  sekian lama 

Lebih sudah satu dasawarsa.

Kupendam rindu sejuta tanya

Shafa dimana?????

Belahan jiwa curahan segenap rasa

Segala rindu yang kupunya telah menjadi miliknya lebih satu dasawarsa

Kini aku kembali melewati jalan jalan ini yang dulu kerap kita lalui sekedar berboncengan dengan sepeda tua menyusuri pematang hingga hari berubah petang.

Aku berhenti  di sini

Di tempat ini

Tempat kita dulu selalu membuat janji

Kali ini aku tak berharap menemuimu lagi.

Aku berharap serpihan hati yang kau bawa pergi akan melewati jalan ini.

Jangan takut .

Seperti apa yang kau ingini selama ini

Tak akan ku Temui belahan hati..

Cukuplah kulihat dari kejauhan yang tersembunyi.

Seperti yang kau lakukan padanya selama ini.

DIANA SHAFAAINI DESVIANA PADMAWATI WARDANI SETIYAWAN

251746-408509935883172-1232408633-n-5bac6a3bc112fe699814c6c2.jpg
251746-408509935883172-1232408633-n-5bac6a3bc112fe699814c6c2.jpg
Kutanyakan pada tiap tiap sekolahan

Pintu pintu dan halaman yang ku datangi tak ada yang memberikan jawaban.

67477-108037895930379-8051593-n-5bac6a58c112fe70f3186865.jpg
67477-108037895930379-8051593-n-5bac6a58c112fe70f3186865.jpg
Matahari tlah condong ke barat kini 13.00 tepat saat arloji ku lihat . 

Belum juga nampak pemilik hatiku lewat.

Entah kenapa hatiku berdebar semakin hebat seperti dulu saat saat menunggumu di tempat ini.

Rinduku menumpuk setebal debu jalanan ini tapi tak lagi untukmu.

Namun untuk yang sedang ku tunggu 

Yang akan melalui tempat dimana dulu aku menunggumu.

Tempat yang sama namun waktu dan orang yang berbeda. 

Karena untukmu semua telah berlalu.....

Cukup menjadi masa lalu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun