Mohon tunggu...
Ary Adianto
Ary Adianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Great Communicators

Let's talk about economics, history and geography.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Unta Tidak Berharga di Australia: Sejarah Unta di Australia

7 Mei 2020   15:28 Diperbarui: 7 Mei 2020   15:50 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Distribution of feral camels in Australia in 2008 (source: Australia State of Environment Report 2016)

Dari kerusakan- kerusakan tersebut akhirnya pemerintah Australia menerapkan kebijakan National Feral Camel Action Plan, 2009--2013. Tujuan utamanya adalah untuk menurunkan tingkat populasi unta. Dan kebijakan ini berhasil menurunkan jumlah populasi unta sebesar 10% dan membunuh 130rb unta. 

Selain itu pemerintah Australia juga membentuk "Australian Camel Industry Association"  didalamnya colaborasi negara bagian Australia yang berisi tentang pengelolaan unta menjadi komoditas ekspor maupun konsumsi nasional. 

Akan tetapi karna kurangnya ilmu pengetahuan, keengganan konsumsi/produksi serta minimnya investasi industri unta di Australia  menyebabkan program pengembangan ini gagal. Dan populasi unta kembali tidak terkendali di alam liar.

Unta Pada Tahun 2020

Memasuki tahun 2020 Australia mengalami sirlkus kekeringan terparah sepanjang sejarah. Banyak hewan endemik, tumbuhan dan ekosistem yang terganggu karena adanya kebakaran ini. Ditambah dengan adanya populasi unta yang tak terkendali menambah buruk kerusakan lingkungan di Australia.

Karna unta banyak menyedot sumber air maupun makanan sehingga hewan2 endemik banyak yang kekurangan makan. Sehingga akhirnya kalah bersaing dan hal ini merupakan hal serius bagi Australia untuk melindungi species endemiknya. 

lantas isu pembubuhan massal unta saya kira bisa dibenarkan untuk kasus kali ini. Karna Australia sedang berusaha untuk menjaga stabilitas ekosistemnya dan mendahulukan species asli Australia untuk dilindungi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun