1. Pendahuluan dan urgensi PTK bagi guru.
2. Tahapan pelaksanaan PTK.
3. Panduan penulisan laporan PTK.
4. Contoh kasus nyata di kelas.
Melalui modul ini, guru dapat menyusun PTK secara mandiri tanpa harus mencari banyak referensi tambahan. Arum juga memastikan bahwa bahasa yang digunakan mudah dipahami, tidak terlalu akademis, dan sesuai dengan kebutuhan guru sekolah dasar.
Setelah modul diperkenalkan dan diterapkan di SD Negeri Wonolopo 03, guru-guru menunjukkan antusiasme tinggi. Mereka merasa terbantu karena modul ini menyajikan panduan yang sederhana dan realistis untuk diterapkan di kelas. Banyak guru yang awalnya merasa kesulitan menulis PTK kini mulai memahami alur penelitiannya dengan lebih jelas.
Beberapa guru bahkan mengaku mulai termotivasi untuk menjadikan PTK sebagai kegiatan rutin dalam refleksi pembelajaran, bukan sekadar tuntutan administrasi. Mereka juga mulai berdiskusi antarguru untuk menentukan masalah pembelajaran yang akan diteliti bersama, sehingga terbentuk budaya akademik yang kolaboratif di sekolah.
Kegiatan ini juga memperkuat hubungan antara mahasiswa dan pihak sekolah. Arum tidak hanya menyampaikan modul, tetapi juga melakukan sesi pendampingan dan diskusi dengan guru untuk memastikan isi modul benar-benar bisa diterapkan sesuai kebutuhan sekolah.
Dalam wawancaranya, Arum menyampaikan harapan agar karya ini tidak berhenti di satu sekolah saja. Ia ingin modul pendamping PTK ini dapat diimplementasikan di sekolah-sekolah lain di Kota Semarang, bahkan di seluruh Indonesia, agar semakin banyak guru yang memahami cara menyusun PTK secara efektif dan efisien.
Selain itu, Arum berencana mengembangkan versi digital dan interaktif dari modul ini agar bisa diakses secara daring oleh guru di berbagai daerah. Dengan dukungan dari pihak kampus dan Dinas Pendidikan Kota Semarang, inovasi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi peningkatan kualitas guru sebagai peneliti profesional di kelasnya sendiri.
"Saya ingin karya ini menjadi bagian kecil dari upaya besar meningkatkan mutu pendidikan Indonesia. Ketika guru bisa meneliti dan merefleksi pembelajarannya sendiri, maka pembelajaran di kelas akan semakin bermakna," ujar Arum.