Karakter yang kuat dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa, membantu mereka dalam beradaptasi dengan lingkungan, serta mendorong mereka untuk mengambil keputusan yang baik. Oleh karena itu, penting bagi sekolah untuk mengintegrasikan pembentukan karakter salah satunya melalui layanan bimbingan konseling. Melalui berbagai metode dan teknik, konselor dapat membantu siswa mengenali dan memahami diri mereka sendiri, serta mengembangkan sikap positif.
Ada beberapa cara konselor membimbing siswa agar karakter mereka berkembang dengan baik, misalnya:
1. Kegiatan Kelompok
  Kegiatan ini dilakukan oleh guru pembimbing dan bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Siswa diajak untuk bekerja sama, berkomunikasi dengan baik, dan menghargai perbedaan. Permainan atau diskusi kelompok dapat mengajarkan tanggung jawab, saling tolong-menolong, kerja sama,  dan kepemimpinan.
2. Konseling Individu
  Konseling individu memungkinkan siswa untuk menceritakan masalah pribadi mereka secara nyaman. Konselor dapat membantu siswa menemukan solusi dan strategi untuk mengatasi kesulitan, misalnya dalam pergaulan atau belajar.
3. Program Pendidikan Karakter
  Program ini mengajarkan nilai-nilai seperti kejujuran, kedisiplinan, dan kerja sama. Nilai-nilai ini bisa dimasukkan ke dalam mata pelajaran atau kegiatan ekstrakurikuler.
4. Pendidikan Emosional
  Konselor juga dapat membantu siswa dalam memahami dan mengelola emosi. Dengan belajar mengatur emosi, siswa bisa bereaksi lebih positif terhadap situasi sulit, yang tentu akan membentuk karakter mereka menjadi lebih baik.
Dalam proses membentuk karakter melalui bimbingan konseling, tidak hanya layanan dan metode yang penting, tetapi juga hal-hal mendasar yang perlu ditanamkan sejak dini. Hal ini penting karena perkembangan karakter akan memengaruhi kehidupan siswa di masa depan. Faktor-faktor seperti pola asuh orang tua, kebiasaan sehari-hari, dan lingkungan sekitar juga sangat berpengaruh.
Namun, selain dari layanan konseling, penting juga memperhatikan nilai-nilai yang harus ditanamkan sejak dini untuk membentuk karakter anak. Nilai-nilai ini mencakup:
- Nilai agama
- Kejujuran
- Menghargai perbedaan
- Tanggung jawab terhadap tugas
- Semangat belajar dan kerja keras
- Kreativitas
- Kemandirian
- Menghargai pendapat orang lain
- Berani mencoba hal baru
- Cinta tanah air
- Semangat meraih sukses
- Kepedulian sosial
- Sikap damai
- Minat baca
- Menjaga lingkungan
- Suka membantu orang lain
Kesimpulan:
Proses pembentukan karakter adalah proses panjang yang dimulai sejak anak masih kecil. Lingkungan keluarga dan sekolah, terutama peran guru BK atau konselor, sangat besar dalam membantu siswa membentuk karakter positif. Dengan bimbingan yang tepat, siswa tidak hanya tumbuh menjadi anak yang pintar, tapi juga menjadi pribadi yang memiliki nilai-nilai kebaikan dan siap menghadapi kehidupan di masa depan. Bimbingan konseling bukan hanya membantu siswa menyelesaikan masalah, tapi juga membekali mereka dengan keterampilan sosial, emosi, dan sikap yang baik untuk masa depannya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI