Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Dalam Kisah-kisah Tak Berajal

4 Februari 2017   18:56 Diperbarui: 4 Februari 2017   19:25 706
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: muhammad armand

Tempuhi jalanku ini
hanya ditenggeri tas tua
Disasaki tasbih cinta dan sabda rindu
bersilih menggamit bahuku
Sesekali melambai pada angin di senja itu

Aku dalam kembara ini
teramat tak ingin engkau mengenaliku
Lantaran kutiada mau jatuhkan air matamu
Setitik saja

Kubatini rasa sayangku mendaki-daki
jikalau kutunda air matamu
Hingga hatiku berpinta
Namailah aku; pengembara si penyayang(mu)

Katakanlah itu
Kuingin itu

Aku dalam kembara ini
diajak bisu pada hati meluap kata

Sedang Rumi dibuai ucapannya
yang di cerdasnya hendak mengubah dunia
yang di bijaknya lekas-lekas dandani diri
Itu Rumi sang sufi

Tetapi aku
Tiada ubah, tiada dandan
Segalanya tetaplah di sedia kalanya itu
Kuinapkan riang-bahagia di segenap iniku

Karena aku tak ingin rindu ini, berujung
Jua tiada ingin cintaku ini, bertepi
Seabadinya; rindu-cintaku di gemuruh dan sunyinya
Dalam kisah-kisah tak berajal

Yang tiada tamat-tamatnya^^^
---------------------------------------------
Makassar, 4 Februari 2017
@m_armand fiksianer

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun