Mohon tunggu...
Muhammad Armand
Muhammad Armand Mohon Tunggu... Dosen - Universitas Sultan Hasanuddin

Penyuka Puisi-Kompasianer of The Year 2015

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Luka Hati Sang Nenek

3 Januari 2016   11:59 Diperbarui: 3 Januari 2016   14:31 445
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="yudibatang.com"][/caption]

Di malam itu
Di itu malam
Nenek ada
Ada nenek

Rindu pada putranya
Putra yang kaya nan raya
Sedari jam empat menunggu
Empat jam lamanya

Penantian percuma
Musabab rumah sang putra kosong nan sunyi
Sepertinya sang putra rayakan malam ganti tahun
Di sebuah hotel berkelas bersama istri dan anak-anaknya

Seorang ibu penjaga warung
Baiklah si ibu itu
Memanggilku 'tuk memulangkan sang nenek
Tua sekalilah beliau

Nenek pilu tak berjumpa putranya
Ke sinilah Nek, tawarku
Langkah setengah bungkuk
Tiba jua si nenek di pelana motorku


Bersamaan pulalah
Si Putra tiba
Di bahu jalan
Ia hentikan mobil mewahnya

Memaki ibunya, ya nenek itu
Sayup suara perempuan
;Paling mau minta uang
Ketus nian!

Kulaju sepeda motorku
Mengemudi dengan hati. Tentunya!
Ada nenek wajib dijaga
;Luka hatinya

Setiba di rumah si nenek
Beliaulah memberi uang. Akulah menolak!
Lantaran seluruh agama
Melarang ambil ongkos dari lansia

Menggerutu sang nenek
;Aku ke rumah anakku
;Disangkanya kuminta-minta uang
Aku juga punya uang dari ayahmu, Nak!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun