Mohon tunggu...
Adjat R. Sudradjat
Adjat R. Sudradjat Mohon Tunggu... Penulis - Panggil saya Kang Adjat saja

Meskipun sudah tidak muda, tapi semangat untuk terus berkarya dan memberi manfaat masih menyala dalam diri seorang tua

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Susi Pun Gundah, Effendi Gazali Sebut Bibit Lobster Tak Akan Punah

15 Februari 2020   18:27 Diperbarui: 15 Februari 2020   18:31 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Effendi Gazali (Detik.com)

Tidak menutup kemungkinan apabila ekploitasi dilakukan dengan semena-mena, nasib anak-cucu hanyalah akan menyaksikan puing-puingnya belaka, dan Indonesia yang gemah ripah loh jinawi hanyalah ada dalam dongeng pengantar tidur dalam kesengsaraan yang menghantui kesehariannya.

Demikian yang tertangkap dari kekhawatiran seorang Pudjiastuti ihwal tak hentinya menentang setiap kebijakan yang dianggap akan mengganggu kelestarian alam.

Demikian juga dengan sangkalan yang disuarakan Effendi Gazali, bahwa dirinya menolak pernyataan yang menyebutkan bahwa dia mendukung ekspor benih lobster. Effendi yakin lobster memang tidak akan punah.

Dia menyebut saat ini sudah ada fasilitas hatchery alias penetasan benih lobster di dunia yang bisa melakukan budi daya lobster dengan baik. Hal ini menurutnya juga sesuai dengan pernyataan lembaga International Union for Conservation of Nature (IUCN).

"Kt beda pendapat soal lobster sdg terancam punah. Kl badan dunia CITES & IUCN tdk menyatakan lobster terancam punah, sy percaya mrk. Apalagi lobster sdh bs ditetaskan di hatchery. Atau adakah badan dunia lain yg menyatakan berbeda dgn CITES & IUCN?" ungkap Effendi lewat akun Twitter-nya, dikutip Jumat (14/2/2020).

Effendi menyebutkan peneliti Institut Kelautan dan Studi Antartika (IMAS) Peter Craven dan Cameron Parsons sudah berhasil menetaskan lobster. Keberhasilan kedua peneliti ini, menurut Effendi akan diuji coba di Indonesia.

"22 Jan: Peter Craven & Cameron Parsons (IMAS: Institute for Marine & Antarctic Studies) sdh tegas menyatakan: kami sdh bisa menetaskan lobster di hatchery kami! Segera benurnya akan diuji dibudidaya di Indonesia!" tulis Effendy.

Akan tetapi pernyataan Effendi Gazali itu mendapat bantahan dari Pengamat Perikanan, Suhana, lebih baik lobster dibiarkan besar dan terpelihara di alam, lalu diambil saat sudah besar. Menurutnya, yang harus dilakukan pemerintah adalah menjaga ekosistem lobster di laut saja.

"Daripada budi daya, ini lebih bagus dipelihara di alam. Kita cuma jaga terumbu karang dan laut, biar mereka hidup sendiri, nanti kita ambil yang sudah besar," ucap Suhana.

Suhana menyebut selama ini negara penghasil lobster besar kebanyakan tidak melakukan budi daya. Mereka hanya menjaga ekosistem lobster di laut saja.

"Di dunia ini penghasil lobster nggak ada yang budi daya, mereka ambil yang besar di laut. Kanada, Amerika, UK (Inggris), mereka nggak ada budi daya. Semua menjaga alamnya mengatur alamnya," ucap Suhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun