Mohon tunggu...
arsmanda adi nugraha
arsmanda adi nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa

Seorang Mahasiswa Teknik Komputer UNNES yang berminat pada Pengembangan Software dan Hardware

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembuatan Banner dan Label Kemasan UMKM Kerupuk Upil Mbah Kip Desa Rowosari Pemalang

24 September 2025   16:12 Diperbarui: 24 September 2025   16:11 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Banner Kerupuk Upil Mbah Kip

Kalau mampir ke Pemalang, khususnya ke Desa Rowosari, ada satu jajanan tradisional yang rasanya sayang banget kalau dilewatkan. Namanya cukup unik: Kerupuk Upil Mbah Kip. Jangan salah sangka dulu dengan namanya, karena begitu dicicipi, siapa pun pasti langsung jatuh cinta sama gurihnya.

Pemiliknya, seorang sesepuh desa yang akrab disapa Mbah Kip, tinggal di Panggang No.13, RT 3/RW 5, Desa Rowosari. Dari dapur sederhana di rumahnya inilah kerupuk legendaris ini lahir. Bahan utamanya? Tepung yang dicampur dengan sari pati ikan pindang. Perpaduan ini bikin rasa kerupuknya beda: gurih, renyah, dan punya aroma ikan yang khas banget.

Yang bikin makin menarik, proses pembuatannya masih sangat tradisional. Bayangkan, adonan kerupuk masih diuleni dengan tangan, direbus pakai tungku kayu bakar, lalu dipotong tipis-tipis. Setelah itu, irisan kerupuk dijemur di bawah sinar matahari seharian penuh sampai benar-benar kering. Nah, bagian paling unik ada di tahap penggorengan: kerupuk ini digoreng bukan dengan minyak, tapi dengan pasir panas!

Proses pembuatan kerupuk didapur Mbah Kip
Proses pembuatan kerupuk didapur Mbah Kip

Kenapa pasir? Selain lebih hemat, cara ini bikin kerupuk jadi rendah kalori dan dianggap lebih sehat. Jadi, makan banyak pun nggak perlu terlalu khawatir. Tekstur renyah dan rasanya yang nendang membuat kerupuk ini selalu diburu warga, apalagi kalau sudah matang dan aromanya tercium ke mana-mana.

Proses penyerahan dan penggunakan Label kemasan pada produk UMKM
Proses penyerahan dan penggunakan Label kemasan pada produk UMKM

Sekarang, supaya lebih dikenal luas, UMKM Kerupuk Upil Mbah Kip lagi mempersiapkan banner dan label kemasan baru. Tujuannya jelas, biar kerupuk tradisional ini nggak hanya laris di desa, tapi juga bisa menembus pasar yang lebih luas. Branding lewat kemasan dianggap penting, apalagi di era sekarang, di mana tampilan produk juga jadi nilai tambah.

Cerita tentang Kerupuk Upil Mbah Kip ini mengajarkan kita bahwa tradisi dan inovasi bisa berjalan beriringan. Di satu sisi, cita rasa khas dari cara produksi tradisional tetap dijaga. Di sisi lain, ada usaha untuk beradaptasi dengan zaman lewat kemasan yang lebih menarik. Jadi kalau suatu hari berkunjung ke Pemalang, jangan lupa mampir ke Desa Rowosari dan bawa pulang kerupuk sehat nan renyah ini. Dijamin nagih!

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun