Saat membaca unggahan seorang travel food photographer di Instagram, saya tertawa kecil. Pasalnya, di unggahan tesebut dia bertanya jarak terjauh yang pernah ditempuh demi mencecap seporsi makanan favorit, dan saya langsung teringat kelakuan saya dan pak suami bertahun-tahun lalu saat masih tinggal di Surabaya.Â
Kala itu kami sampai rela menempuh perjalanan sejauh Surabaya - Madura hanya demi seporsi Bebek Sinjay. Hitung-hitung piknik sih, melewati jembatan Suramadu yang legendaris itu. Tak cuma sekali pula, kami sempat beberapa kali "piknik" ke pulau garam itu dengan tujuan hanya untuk makan bebek goreng.
Tinggal di Surabaya selama kurang lebih 1.5 tahun meninggalkan kesan cukup dalam bagi kami, terutama kesan di lidah. Iya, banyak kuliner khas Jawa Timur yang cocok di lidah kami. Makanya saya senang sekali waktu K-Jog bikin bukber yang venue-nya di Depot Jawa Timur. Kesempatan bernostalgia nih dengan masakan Jawa Timur sambil menimba ilmu.
Belajar Optimasi Instagram Bersama Kak Monyoku
Eh kok menimba ilmu? Iya dong, soalnya sambil nunggu adzan maghrib K-Jog menggelar kelas bertema Optimasi Instagram yang dimentori oleh admin akun Instagram @fyi_jogja, Kak Monyoku.Â
Seru nih, suasana kelasnya santai dan informal dengan metode tanya jawab sehingga lebih interaktif. Sebagai blogger, media sosial memang dibutuhkan sebagai channel penyampaian informasi yang lebih cepat dan luas. Salah satu media sosial yang saat ini banyak digunakan orang adalah Instagram.Â
Secara pribadi saya menggunakan media sosial Instagram untuk bersenang-senang, dan juga untuk mengerjakan tugas berkaitan dengan dunia blogging dan content creator. Dengan demikian saya pun mengamini bahwa mengelola akun Instagram itu tidaklah mudah.Â
Perkara meningkatkan jumlah followers atau menaikkan engagement misalnya, wih lumayan bikin pusing ya. Di kelas Optimasi Instagram ini Kak Monyoku berbaik hati membagikan tips dan triknya, dan menjawab berbagai pertanyaan dari para peserta mengenai pengelolaan akun Instagram. Benar-benar bukber full faedah deh, pulang-pulang perut kenyang, ilmu pun bertambah.
Menu Jawa Timuran Di Depot Jawa Timur
Saat adzan maghrib berkumandang, kami pun berbuka puasa dengan aneka menu yang disediakan oleh Depot Jawa Timur. Diawali takjil berupa es buah yang segar, penghilang haus yang mumpuni. Selain es buah, ada kolak juga sebagai alternatif pilihan takjil. Selesai menyantap takjil dan shalat maghrib, kami menikmati santap malam dengan menu Jawa Timuran.Â
Menu yang disediakan malam itu adalah Soto Lamongan, sayur lodeh, ayam kremes, tempe mendoan, dan sambal bajak. Saya yang sedari tadi penasaran dengan apa yang ada di mangkok soto, langsung memilih Soto Lamongan sebagai hidangan yang pertama dicicip.Â
Wuaaahhh.....pilihan saya tepat sekali, hangatnya kuah soto langsung membuat perut terasa nyaman. Soto berkuah kuning bening ini terasa gurih segar, dengan bihun rebus dan suwiran ayam yang cukup besar. Sedikit sambal dan perasan jeruk nipis, menambah cita rasa sedap di lidah.
Tak lama, mangkok soto di hadapan saya sudah habis isinya, menyisakan kuah soto yang tak seberapa banyak. Rasa penasaran masih menghinggapi, bagaimana itu rasa si sayur lodeh dan ayam kremes ya. Hihi.Â
Menuntaskan penasaran, saya mengisi piring dengan sayur lodeh, ayam kremes, dan tempe mendoan. Tak banyak yang saya masukkan ke dalam piring, karena memang hanya sekedar memenuhi rasa penasaran akan rasanya saja. Ternyata sayur lodeh ala kampung ini juga istimewa.Â
Kuah santannya memberi cita rasa gurih yang pas. Saya rasa, tak beda rasanya dengan sayur lodeh sunda yang biasa saya makan di rumah nenek saya. Sementara ayam kremesnya membawa kejutan tersendiri buat saya. Jujur, awalnya saya meragukan potongan dada ayam yang dibalut tepung kremes itu teksturnya bisa empuk.Â
Ah ternyata saya salah, ayam kremes ala Depot Jawa Timur ini empuk sekali. Sayang perut sudah mulai terasa kenyang, ingin nambah si ayam, tapi sudah tak sanggup untuk masuk ke perut.
Nuansa Vintage Di Depot Jawa Timur
Depot Jawa Timur ini merupakan salah satu tenant di mall paling gress di Jogja, yaitu mall Sleman City Hall. Menempati lokasi di lantai GF, namun setelah lebaran nanti Depot Jawa Timur akan pindah ke lantai 2.Â
Yang saya suka, ukuran resto ini termasuk luas, jadi amat cocok untuk dikunjungi keluarga muda dengan anak kecil. Anak-anak masih punya ruang untuk berjalan ke sana kemari tanpa takut menyenggol sesuatu.Â
Emak-emak yang sudah pengalaman membawa anak balitanya ke tempat umum, pasti paham lah dengan kebutuhan space di ruangan resto. Pasti inginnya yang tidak terlalu sempit kan, karena biasanya anak-anak terutama balita, senang sekali berjalan-jalan mengeksplorasi lingkungan sekitar.
- arry -