Mohon tunggu...
Arryandi Juli Raihansyah
Arryandi Juli Raihansyah Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya mendedikasikan blog ini untuk menuntaskan tugas. Saya sendiri hobi membaca buku dan terlibat pada pameran kebudayaan.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Peran Vital Bidan dalam Kesehatan Ibu dan Anak: Menyambut Hari Bidan Nasional 2025

17 Juni 2025   15:40 Diperbarui: 17 Juni 2025   15:33 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster (Sumber: Canva)

Setiap tanggal 24 Juni, bangsa Indonesia memperingati Hari Bidan Nasional sebagai bentuk penghormatan atas dedikasi bidan dalam menjaga kesehatan ibu dan anak. Tanggal ini juga menandai berdirinya Ikatan Bidan Indonesia (IBI) pada 24 Juni 1951, yang menjadi tonggak awal komitmen kolektif para bidan untuk meningkatkan mutu layanan kesehatan ibu dan anak di seluruh pelosok negeri. Di masa kini, peran bidan kian strategis dalam menurunkan angka kematian ibu dan anak, serta dalam memperjuangkan pemenuhan hak-hak kesehatan reproduksi perempuan.

Kondisi Terkini dan Tantangan Profesi Kebidanan

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2022, jumlah bidan di Indonesia tercatat sebanyak 336.984 orang. Meski jumlah ini cukup besar, distribusinya masih belum merata. Ketimpangan ini menjadi hambatan signifikan dalam upaya menekan angka kematian ibu (AKI), yang pada 2021 mencapai 6.865 kasus. Bidan sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan harus mampu menjangkau wilayah-wilayah yang sulit dijangkau.

Menurut World Health Organization (WHO), sekitar 810 perempuan meninggal setiap hari akibat komplikasi kehamilan atau persalinan yang sebenarnya bisa dicegah. Lebih dari 70% kematian tersebut terjadi di negara berkembang. Fakta ini menekankan lagi bahwa akses terhadap layanan kebidanan yang berkualitas, terutama di komunitas terpencil, adalah faktor kunci dalam menurunkan angka kematian ibu secara global maupun nasional.

Di samping itu, tantangan lain yang dihadapi bidan mencakup peningkatan kompetensi serta kesejahteraan. Komnas Perempuan mendorong pemerintah untuk lebih memperhatikan aspek pelatihan, perlindungan hukum, dan kesejahteraan bidan, agar mereka bisa menjalankan tugas secara maksimal, termasuk dalam upaya pencegahan kekerasan berbasis gender yang berdampak pada kesehatan reproduksi.

Peran Bidan dalam Edukasi Reproduksi dan Pencegahan Kekerasan

Tugas bidan tak hanya sebatas membantu proses kelahiran. Mereka juga berperan dalam mendampingi ibu sejak masa kehamilan hingga pascapersalinan, serta menjadi sumber informasi kesehatan reproduksi yang akurat. Dengan memberikan layanan keluarga berencana serta deteksi dini terhadap masalah kesehatan reproduksi, bidan turut berkontribusi pada penghapusan kekerasan terhadap perempuan. Peran ini menjadikan mereka sebagai agen perubahan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan atas layanan kesehatan yang layak.

Saat ini, sejumlah organisasi profesi mendorong lahirnya peraturan yang lebih kuat terkait perlindungan kerja bagi bidan, termasuk jaminan hukum dalam praktik, perlindungan dari intimidasi, serta pengakuan atas peran edukatif bidan dalam masyarakat. Undang-Undang Kesehatan yang baru diharapkan memuat klausul yang lebih progresif mengenai status dan tanggung jawab bidan di era modern.

Penelitian Terkait Resiliensi Perempuan dalam Kesehatan Reproduksi

Studi kasus di Sabzevar, Iran mengungkapkan bahwa dukungan sosial yang kuat dan lingkungan yang mendukung sangat penting dalam membangun ketahanan (resiliensi) perempuan yang menghadapi kehamilan tak direncanakan atau kondisi sulit lainnya. Resiliensi ini memampukan mereka menjaga kesehatan mental dan menjalani peran keibuan secara optimal. Faktor protektif seperti hubungan keluarga yang erat, sikap positif, dan interaksi sosial yang saling menguatkan menjadi elemen penting dalam hal ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun